Miris! Indonesia Masuk Negara Kontributor Polusi Sampah Plastik Laut Terbesar di Dunia

Pencemaran sampah plastik.
Sumber :
  • vstory

VIVA Lifestyle – Masalah sampah di Indonesia terus menjadi sorotan dunia. Berdasarkan data dari Bank Dunia pada tahun 2022, Indonesia menghasilkan 7,8 juta ton sampah plastik setiap tahun. Dari 7,8 juta ton tersebut diketahui lebih dari setengahnya belum ditangani dengan tepat.

18 Juta Botol Plastik Disulap Jadi Sepatu Cantik

Ini menjadikan Indonesia salah satu kontributor polusi sampah plastik laut terbesar di dunia yang mencapai 10% dari total sampah plastik di laut. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Dalam membantu menangani masalah sampah plastik, Indonesia sejauh ini masih mengandalkan keterlibatan pelaku persampahan di sektor informal dalam upaya daur ulang sampah plastik.

Soal Tingkat Polusi Udara Tertinggi di Dunia, Segini Peringkat Indonesia

Pelaku tersebut terdiri dari pemulung, pelapak dan pengepul sampah, hingga pengelola bank sampah.

Ilustrasi sampah plastik

Photo :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Sampah Diubah Jadi Berkah

Sebagai gambaran, Jurnal Teknik Lingkungan ITB Volume 21 Nomor 1 tahun 2015 menyebutkan, aktivitas pemanfaatan sampah bernilai ekonomis (recovery rate) oleh sektor informal di salah satu Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan Stasiun Peralihan Antara (SPA) di Kota Bandung dapat mencapai sekitar 29% dalam sehari. 

Hasil riset Sustainable Waste Indonesia di Jabodetabek pada Maret-Agustus 2021 menyatakan tingkat daur ulang (recycling rate) botol polyethylene terephthalate (PET) yang sering dikumpulkan oleh pemulung dapat mencapai sekitar 74%, galon PET 93%, dan gelas polypropylene (PP) 81%.

Artinya, sektor informal dapat berperan penting dalam meningkatkan daur ulang sampah plastik. Sayangnya, pelaku di sektor informal ini umumnya masih melakukan pencatatan transaksi dan tonase sampah terkumpul secara manual dan tidak teratur.

Dampak sampah plastik di laut.

Photo :
  • Dok. IPB

Pelaku di sektor informal umumnya belum mengenal teknik pencatatan atau pembukuan transaksi yang dapat memudahkan operasional bisnisnya secara berkelanjutan. 

Padahal, pencatatan sampah yang rapi, teratur, dan teliti dapat membantu mereka melakukan evaluasi pengembangan usaha serta membantu pihak lainnya, seperti pemerintah dalam menghimpun data yang akurat terkait tonase sampah terkelola dan terdaur ulang.

Melihat hal itu, Bank DBS Indonesia dan Waste4Change berkomitmen untuk memberikan edukasi dan mendorong traceability atau sistem ketertelusuran yang baik dalam hal pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pelaku persampahan di sektor informal. 

Seekor kuda laut di periaran laut Sumbawa sedang membawa sebuah sampah dari pengorek telinga untuk melawan arus kuat.

Photo :
  • VIVA.co.id/Justin Hofman

Ke depannya, diharapkan riwayat dan sistem pencatatan aktual dapat terealisasikan dan dijadikan acuan di kemudian hari. Kerja sama ini pun sukses memberikan pemahaman baru terkait kegiatan pengolahan sampah dengan sebanyak 630 ton sampah plastik bernilai ekonomi rendah telah berhasil diolah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya