Tren Fashion Muslim 2024: Personal, Loose, dan Berkelas
- JMFW 2024
JAKARTA – Industri fashion seolah tidak pernah berhenti mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Setiap tahunnya, tren fashion tanah air maupun di dunia terus mengalami perkembangan dan perubahan.
Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Muslim, tidak lepas dari tren busana-busana Muslim yang juga mengalami perkembangan.
Memasuki tahun 2024 sejumlah desainer muslim tanah air juga sudah memberikan prediksi terkait tren busana muslim 2024. Zaskia Sungkar mengungkap untuk tren fashion muslim di tahun 2024 akan berfokus pada print.
“Kalau untuk tahun depan kita fokusnya banyak diprint. Jadi memang PR kita untuk berinovasi dengan print. Kita setiap bulan launching jadi kita memenuhi kebutuhan semuanya from Head to toe,” kata Zaskia kepada VIVA saat ditemui dalam Jakarta Muslim Fashion Week di ICE BSD Jumat lalu.
Sementara itu, desainer Khanan Shamlan untuk tren fashion muslim di tahun 2024 akan lebih condong pada potongan busana yang longgar (loose fit).
“Dari siluet loose, karena aku mau incar sesuatu yang baru,” jelasnya.
Koleksi Zaskia Sungkar di JMFW 2024
- VIVA/ Isra Berlian
Selain itu busana muslim ke depan akan lebih banyak menghadirkan two piece dimana skirt dan top yang bisa dipadu padankan untuk segala jenis occasion (acara). Sementara itu untuk material akan lebih banyak menggunakan bahan yang sustaindable
“Material bisa dipakai lebih lama. Kita mendekatkan diri ke sustaindable, dekati zero waste. Jadi berharap kira bisa jadi brand yang responsible,” jelasnya.
Sementara itu dari sisi Kalla The Label mengungkap tren fashion muslim di 2024 akan lebih banyak kolaborasi dengan detail pattern.
Sedangkan label Aleza mengaku untuk tren 2024 pihaknya akan lebih banyak menggunakan kain wastra.
“Kita signaturrnya pattern, dengan menggunakan wastra. Kita mau apresiasi wastra. Jadi koleksi kita lebih ready to wear,” jelas dia.
Dari sisi Ivan Gunawan, dirinya melihat fashion muslim di tahun 2024 akan lebih menyesuaikan pada selera fashion masing-masing orang.
"Aku melihat semakin hari orang memiliki personal style yang berbeda-beda, mereka sudah bisa memilih karakter busana mereka seperti apa, jadi tidak lagi harus mengikuti tren yang diciptakan orang lain, tapi, menjadi diri sendiri," kata Ivan.
