Tips Memulai Usaha di Tengah Pandemi untuk Penyandang Disabilitas
- Freepik
VIVA – Pandemi virus COVID-19 sejak tahun lalu berdampak hampir pada seluruh aspek sosial dan ekonomi. Bahkan dampaknya terasa oleh sebagian besar lapisan masyarakat terutama pada aspek kesehatan dan ekonomi. Salah satunya adalah penyandang disabilitas.
Hal ini diungkapkan oleh Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia.
"Sebelum pandemi teman-teman penyandang disabilitas sudah berjuang. Setelah pandemi, bukan hanya penyandang disabilitas saja yang berjuang, yang lainnya juga struggle," kata Angkie, dalam virtual conference PermataBRAVE 2021 "Berdaya #DenganHati-"Kontribusi Bersama Dalam Pemberdayaan Komunitas Penyandang Disabilitas Indonesia, Jumat, 10 September 2021.
Angkie lantas mengatakan, di momen seperti ini, penyandang disabilitas disarankan untuk meningkatkan skill atau kemampuan mereka untuk bekal bersaing di dunia kerja. Sehingga ketika ekonomi sudah bangkit, mereka sudah siap untuk bersaing dengan yang lainnya.
Tak hanya itu, kaum difabel juga bisa mencoba untuk membuka usaha sendiri alias wirausaha.
Lantas, bagaimana tips dan trik untuk penyandang disabilitas menjadi wirausahawan? Terkait hal itu, Chief Operating Officer of Thisable, Nicky Claraentia memberikan tips berikut ini.
Nicky menjelaskan, untuk memulai usaha, tips pertama adalah terkait content. Dijelaskan Nicky, sebagai wirausaha, terlepas dari kita adalah penyandang disabilitas, wirausaha harus punya konten. Di mana ada story di balik setiap brand dan produk.
"Story apa yang mau kita jelaskan kepada pelanggan, story yang mau kita ceritakan melalui brand kita. Story ini bisa dari our behind wishes, our behind objective, dan setiap konsumen akhirnya merasakan produk kita itu terasa kontennya apa," kata Nicky.
Kedua connected. Sebagai seorang wirausaha, kita harus terus terkoneksi, terkoneksi dengan ekosistem-ekosistem wirausaha.
"Jadi ekosistem ini bisa membantu antara satu wirausaha dengan wirausaha lainnya," jelas dia.
Ketiga, creative di masa pandemi adalah satu hal fundamental yang harus dimiliki difabelpreneur. Karena, kata Nicky, teman-teman difabelpreneur yang memiliki kreativitas tingkat tinggi akan mendukung adanya inovasi.
"Jadi produk yang dikeluarkan, jasa yang ditawarkan, kolaborasi-kolaborasi yang diciptakan adalah hasil inovasi dan hasil kreativitas. Di pelatihan nanti akan diajarkan design thinking, ajarkan terkait problem solving, kita akan mengajarkan bagaimana membuat bisnis yang sustainable juga," ujar dia.