Keren! Gen Z Disebut Sebagai Generasi Paling Sadar Lingkungan
- Pixabay
VIVA Lifestyle – Generasi Z atau Gen Z dikenal sebagai kelompok yang paling sadar akan lingkungan dalam beberapa dekade terakhir. Mereka telah tumbuh dengan akses mudah terhadap informasi tentang perubahan iklim, polusi dan kerusakan lingkungan lainnya.
Dalam pandangan generasi yang lahir pada rentang tahun 1997-2012 ini, penggunaan kemasan plastik sekali pakai hanya memperburuk masalah lingkungan. Mereka dengan tegas menolak penggunaan kemasan plastik sekali pakai dalam bentuk yang kecil atau besar seperti galon. Yuk, scroll untuk info lengkapnya.
Seperti Nanang Setiawan, Agus Fikri, Mahesa Johdy, Dini dan Alvi misalnya. Anak-anak muda ini menyalahkan wadah dan kemasan plastik sekali pakai sebagai salah satu penyebab pencemaran lingkungan yang merusak Bumi.
"Kondisi lingkungan saat ini sangat menyedihkan karena kesadaran membuang sampah plastik pada tempatnya belum membudaya, sehingga banyak sampah plastik bertebaran," kata Nanang mengawali pembicaraan.
Ilustrasi Sampah Plastik
- ist
Dia menilai kalau keberadaan kemasan plastik sebenarnya bukan penyebab utama pencemaran lingkungan, tetapi karena kesadaran yang rendah dalam mengelola sampah plastik sehingga ini semakin mengkhawatirkan. Dia mencontohkan kantong kresek dan galon sekali pakai, yang makin masif digunakan, sehingga banyak yang berakhir di Tempat Pembuatan Akhir (TPA).
Agar lingkungan tidak semakin tercemar, dia lebih memilih memakai tas belanja berbahan kain yang bisa dipakai berulang dan berusaha membeli produk dengan kemasan yang bisa dipakai berulang, seperti galon guna ulang biru. Dia menegaskan, memakai kemasan pangan yang bisa dipakai berkali-kali merupakan kontribusi manusia dalam perkara pelestarian lingkungan.
"Menggunakan wadah yang bisa dipakai berulang, juga kemasan guna ulang seperti tumbler atau galon air tadi bisa menjaga bumi kita dari kerusakan," katanya.
Setali tiga uang, Agus juga sepakat dengan pemakaian galon guna ulang biru. Dia mengatakan, penggunaan galon tersebut dapat mencegah kerusakan lingkungan yang fatal akibat keberadaan sampah plastik.
Menurutnya, meski penggunaan galon sekali pakai terbilang mudah namun memiliki risiko yang jauh lebih besar. Dia melanjutkan, dimulai dari kerusakan lingkungan maka akan berdampak pula pada kualitas hidup masyarakat.