Keren! Gen Z Disebut Sebagai Generasi Paling Sadar Lingkungan

Ilustrasi remaja.
Sumber :
  • Pixabay

Mendagri Dorong Peran Aktif Pemda Sukseskan Program PSEL

"Menggunakan galon sekali pakai itu sangat merusak Bumi. Sementara memakai galon guna ulang sangat bisa untuk mengurangi jumlah sampah," tegasnya.

Agus dan keluarganya mengaku telah menggunakan galon guna ulang biru sejak lama. Dia enggan beralih menggunakan galon sekali pakai karena sadar akan ancaman kerusakan lingkungan.

Telkom Dukung Pengelolaan Sampah Desa Cijaura Bandung Lewat Greenhouse & Tempat Sampah Organik

Bersamaan dengan itu, dia mengaku kerap menegur orang lain yang menggunakan plastik secara berlebihan. Dia mengatakan, hal itu dilakukan untuk menjaga Bumi tetap lestari.

"Saya juga mendoakan agar manusia-manusia sekarang melakukan tobat ekologis sehingga lingkungan tetap terjaga," katanya.

Begini Hasilnya kalau 10 Tahun cuma Kumpulkan Sampah

Senada, Mahesa juga menilai pemakaian galon sekali pakai sangat membebani lingkungan. Dia berpendapat kalau sebaiknya kemasan pangan tersebut ditarik dari pasaran dan diganti dengan galon guna ulang yang lebih ramah lingkungan.

Secara khusus dia meminta tanggung jawab produsen atas dampak lingkungan dari produk-produk mereka. Mahesa menuntut agar perusahaan mencari alternatif yang ramah lingkungan dan mengurangi jejak karbon mereka.

Air di dalam kemasan/galon.

Photo :
  • Pixabay

"Galon sekali pakai adalah salah satu produk yang dipandang sebagai lambang ketidakpedulian produsen terhadap lingkungan," tegasnya.

Keresahan serupa juga diutarakan Dini yang berpendapat bahwa keberadaan galon sekali pakai sangat mengganggu kelestarian lingkungan. Secara pribadi, dia juga membawa tumbler setiap hari untuk mengurangi jumlah sampah.

Dini mengatakan, keberadaan galon sekali pakai justru berlawanan dengan apa yang dilakukan sebagian publik untuk membudidayakan gerakan 3R (recycle, reuse, reduce). Dia pun mengajak masyarakat untuk beralih dan membiasakan diri menggunakan kemasan pangan yang dapat dipakai berulang-ulang.

"Penggunakan galon guna ulang itu bisa mengurangi sampah yang dikeluarkan masyarakat," katanya.

Begitu juga dengan Alvi yang menuntut tanggung jawab produsen galon sekali pakai. Dia meminta produsen mendengarkan keluhan warga akan sampah yang dihasilkan dari produk-produk miliknya.

Alvi juga meminta pemerintah mendorong perubahan kebiasaan melalui edukasi untuk meningkat dan kesadaran masyarakat. Menurutnya, informasi dampak negatif galon sekali pakai juga perlu disebarluaskan agar mendorong publik secara luas mempertimbangkan ulang kebiasaan konsumsi mereka.

"Seharusnya pemerintah dan produsen memperjuangkan alternatif yang lebih ramah lingkungan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya