10 Juta Gen Z Indonesia Masih Nganggur, Ternyata Ada Istilah Khusus Buat Mereka!

Ilustrasi Gen Z dan Milenial
Sumber :
  • istockphoto.com

Jakarta, VIVA – Sepuluh juta anak muda Indonesia kini menghadapi realitas pahit sebagai bagian dari kelompok NEET (Not in Education, Employment, or Training). Istilah ini merujuk pada mereka yang tidak sedang bersekolah, bekerja, maupun mengikuti pelatihan, sebuah kondisi yang mencerminkan tantangan serius dalam dunia kerja dan pendidikan di Tanah Air.

Cek Fakta: Prabowo Sebut Pengangguran RI 2025 Terendah Sejak Krisis 1998

Menurut data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang tahun 2024, sebanyak 20,31% Gen Z Indonesia berusia 15-24 tahun masuk dalam kategori NEET.

Bahkan, pada pertengahan tahun, angka tersebut sempat melonjak hingga 22,25%, setara dengan hampir 10 juta orang. Fenomena ini memunculkan kekhawatiran akan masa depan Gen Z yang seharusnya menjadi motor penggerak ekonomi dan pembangunan bangsa.

Prabowo Targetkan Angka Pengangguran Terbuka Tahun 2026 Turun ke 4,44 Persen

ilustrasi nganggur

Photo :
  • Freepik

Indonesia sendiri pernah mencatatkan angka NEET tertinggi di kawasan Asia Tenggara, sehingga fenomena ini bukanlah sesuatu yang baru.

Prabowo Klaim Pengangguran Turun ke Level Terendah Sejak Krisis 1998

Berdasarkan statistik dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), pada tahun 2021, Indonesia mencatat angka NEET tertinggi di ASEAN. Meskipun pada 2022 turun ke peringkat kedua, angka ini tetap menjadi perhatian serius bagi dunia ketenagakerjaan dan pendidikan di Tanah Air.

Secara geografis, Papua Tengah menjadi provinsi dengan jumlah NEET tertinggi, mencapai 31,2%. Sementara itu, Bali mencatat angka NEET terendah di Indonesia, yaitu 7,26%. Perbedaan signifikan ini mencerminkan kesenjangan ekonomi dan akses terhadap pendidikan maupun pekerjaan di berbagai daerah di Indonesia.

Fenomena NEET sendiri pertama kali dikenali di Inggris pada tahun 1999 sebelum diadaptasi oleh berbagai negara. Jepang mengenalnya sebagai "hikikomori," yaitu kondisi di mana anak muda menarik diri dari kehidupan sosial dan ekonomi.

Sementara itu, di Spanyol, generasi ini disebut sebagai "generasi ni-ni," yang merujuk pada anak muda yang tidak bekerja maupun belajar.

Dengan jumlah NEET yang masih tinggi, pemerintah dan berbagai pihak terkait perlu merancang kebijakan yang lebih efektif untuk mengatasi persoalan ini.

Program pelatihan kerja, pendidikan vokasi, serta akses lapangan pekerjaan yang lebih luas dapat menjadi solusi dalam menekan angka pengangguran di kalangan Gen Z Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya