Kisah Inspiratif: Pecandu Alkohol Menjadi Mualaf Tersentuh Perilaku Muslim di Bulan Ramadhan

Ilustrasi wanita muslim/wanita berhijab.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA  LIFESTYLE  – Namanya Sherly, wanita ini diketahui sempat hidup dalam kondisi yang jauh dari agama. Sherly juga mengungkap perpisahan kedua orang tuanya di saat usianya menginjak 16 tahun membuat hidupnya semakin tak menentu. Perpisahan itu juga yang membuat kesehatan mental Sherly ikut terpengaruh, bahkan sempat menjadi pecandu alkohol.

Gak Takut Sepi Job, Ruben Onsu Utamakan Ibadah Sejak Jadi Mualaf

“Saya sangat marah tentang semuanya dan saya menyalahkan diri saya,” kata dia dikutip dari tayangan YouTube Ummu TV.

Hingga suatu hari ketika beranjak 16 tahun, Sherly memutuskan untuk bekerja. Dirinya saat itu bekerja dengan sejumlah muslimah. Memiliki teman seorang muslimah, diakuinya tertarik dengan agama Islam.

Cides ICMI Tawarkan Gagasan Atasi Dilema Pengelolaan Tembakau di Forum Internasional

Dijelaskannya bahwa dia merasa adanya perhatian yang ditunjukkan rekannya sesama muslim selama bulan Ramadhan. Tak hanya itu saja, dia menyebut teman-teman muslimahnya sangat mendukungnya ketika ia sangat membutuhkan bantuan. 

“Sampai saya masuk universitas di mana saya banyak bertemu orang baru dan beberapa dari mereka adalah muslim yang membuat saya tertarik kepada Islam,” katanya. 

Deretan Artis Indonesia yang Mendadak Mualaf, Terbaru Ruben Onsu Langsung Umrah

Namun perjalanannya sendiri untuk menemukan hidayah tidaklah mudah. Memasuki perguruan tinggi, dirinya sering mabuk-mabukan. Ia sendiri paham bahwa sering mabuk-mabukan membuatnya sengsara, depresi dan emosional.

Saat memasuki usia kuliah, masalah demi masalah pun menghampirinya. Dia sempat didiagnosa oleh dokter dengan kecemasan dan depresi yang berlebihan. Dia bahkan sempat stres lantaran bingung mengapa dia bisa bertindak sejauh ini hingga membuat kehidupannya sangat rusak.

Hingga suatu hari temannya menyarankan Sherly untuk mempelajari Islam. Tapi saat itu ia tak mengnggapinya, ia merasa sangat sulit untuk memeluk Islam karena perasaan yang berkecamuk di hatinya. Ia terus melawan pikiran negatif dan kepinginnya untuk melakukan kebiasaan buruk. 

Dia kemudian kembali memikirkan untuk mempelajari Islam. Saat itu, Sherly memulai perjalananan hijrahnya dengan membaca terjemahan Al Quran digital. Ia pun mulai merasa lebih baik setelah mempelajari Islam. 

Bahkan pada titik ini, Sherly tidak tau bahwa ia akan masuk Islam lantaran ia begitu menikmati mempelajari agama Islam. Dia menyebut bahwa Islam mengajarkannya tentang kebenaran

“Dengan Islam saya bisa mengambil hidup saya kembali dan mengetahui asal usul segalanya. Hingga suatu hari sebelum saya kembali ke kampus di tahun baru, saya menghubungi teman saya dan mengatakan padanya bahwa saya serius untuk memeluk agama Islam dan bilang saya mau masuk Islam,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya