Kisah Inspiratif: Pecandu Alkohol Menjadi Mualaf Tersentuh Perilaku Muslim di Bulan Ramadhan
- Freepik/rawpixel.com
Saat itu temannya mengaku sangat terkejut dengan keinginan Sherly untuk menjadi mualaf. Saat itu, dia mengatakan kepada temannya itu bahwa Islam telah ada dipikirkannya untuk sementara waktu, namun dia sulit untuk menjelaskannya saat itu.
“Dia baik hati dan berkata bahwa dia bangga kepadaku. Kemudian saya mulai memberitahu teman-teman kerja saya dan mereka sangat senang. Saat itu mereka bertanya alasan saya mengapa ingin menjadi mualaf, saya menjelaskan bahwa saya tidak pernah merasa hal seperti ini. Itu adalah rasa yang bermakna, saya merasa ada tujuan dalam hidup saya,” katanya.
Lantaran itu, teman-temannya menyarankan Sherly kembali mempelajari Islam untuk memastikan apakah Islam memang agama yang tepat untuknya. Dia juga mendapat saran dari rekan-rekannya untuk berpikir matang-matang sebelum memutuskan menjadi seorang mualaf.
“Saya merasa siap untuk memulai lembaran baru dalam hidup saya, untuk menjadi seseorang yang saya banggakan ketika saya masih kecil. Saya menyatakan diri saya seorang musli. Dan saya percaya sepenuh hati pesan dari syahadat. Saya ingin melakukannya secara resmi untuk belajar lebih banyak dan dengan itu saya dapat solat. Saya mengucapkan terima kasih kepada orang-orang di sekitar saya yang membantu saya memahami keindahan dan kedamaian Islam,” katanya.
Dia kemudian bersyahadat, saat itu dia merasa masih sangat emosional ketika harus menceritakan kembali perjalanan hidupnya dalam menemukan Islam. Dia mengaku sangat bangga dengan keputusannya untuk menjadi seorang muslim.
