Peran Generasi Muda dalam Laboratorium Pengujian untuk Kelestarian Lingkungan

Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Kukuh S Achmad
Sumber :
  • ist

Jakarta, VIVA – Laboratorium pengujian di bidang pelestarian lingkungan menjadi salah satu pilar penting dalam upaya menjaga kelestarian alam. Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Akreditasi Nasional (KAN), Kukuh S Achmad, menegaskan bahwa keberadaan laboratorium ini merupakan amanat dari Undang-Undang (UU) Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian.

"Pelestarian lingkungan wajib kita lakukan," ujar Kukuh S Achmad saat ditemui di sela-sela kegiatan Strategic Relation Meeting 2025 yang bertema Compliance is an Investment, yang diselenggarakan oleh PT Unitest Presisi Indonesia di Jakarta, baru-baru ini. Scroll lebih lanjut ya.

Ia menjelaskan, pemenuhan kewajiban tersebut diwujudkan melalui penerapan standar yang merupakan elemen penting dalam kepatuhan.

"Kalau di standar internasional ada ISO. Dan kepatuhan itu sebuah investasi," ucapnya.

Laboratorium pengujian lingkungan yang dikelola oleh PT Unitest Presisi Indonesia di Yogyakarta menjadi contoh nyata dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan. Laboratorium ini dikelola oleh sumber daya manusia (SDM) dari generasi muda, yang sejalan dengan visi dan misi Indonesia Emas 2045.

"Mereka sudah terakreditasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) dan hasil pengujiannya telah terstandardisasi internasional," katanya.

Menurut Kukuh, BSN hingga saat ini telah menerbitkan sedikitnya 15 ribu Standar Nasional Indonesia (SNI). Jumlah tersebut terus bertambah setiap hari.

"Dan sedikitnya ada 10 ribu SNI yang dinyatakan tidak berlaku. Pada mulanya ini sifatnya sukarela, tapi untuk kategori keselamatan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan, SNI diwajibkan," ujarnya.

Ilustrasi pemeriksaan laboratorium

Photo :
  • aboutlabkes.wordpress.com
Limbahnya Jadi Masalah Serius, Pembalut Harus Dicuci atau Tidak Sebelum Dibuang?

Direktur PT Unitest Presisi Indonesia, Maulana Arif Rahman Hakim, menuturkan bahwa melalui diskusi dalam kegiatan ini, para peserta memperoleh wawasan mendalam tentang pentingnya kepatuhan lingkungan, manfaat jangka panjang, serta cara mengatasi tantangan dalam penerapannya.

"Dalam jangka panjang, kita harapkan dapat menciptakan budaya kepatuhan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian secara keseluruhan," katanya.

Pesan Menyentuh Widya Habibie di Hari Bumi, Jaga Bumi Sebelum Terlambat

Maulana juga menekankan bahwa kesadaran akan kepatuhan lingkungan sebagai investasi dapat memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

"Kesadaran bahwa kepatuhan lingkungan adalah investasi akan memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan," imbuhnya.

Kemenag Libatkan 43.000 Lembaga Tanam Sejuta Pohon, dari KUA, Masjid dan Ormas Islam

Lebih lanjut, Maulana menjelaskan bahwa kepatuhan tidak hanya membantu perusahaan dalam menghindari risiko hukum dan reputasi, tetapi juga dapat menjadi investasi strategis yang mendorong keberlanjutan serta pertumbuhan bisnis.

"Kepatuhan bukan hanya soal mengikuti aturan, tetapi juga merupakan komitmen kami terhadap integritas dan keberlanjutan bisnis," ungkapnya.

Kawasan yang dikelola PT Lippo Karawaci Tbk

Perkuat Komitmen Keberlanjutan, Lippo Karawaci Bangun Budaya Ini di Area Operasional

LPKR menilai ini merupakan manifestasi dari semangat kolaboratif dan progresif perusahaan dalam mendorong kemajuan pembangunan berkelanjutan Indonesia secara holistik.

img_title
VIVA.co.id
21 Mei 2025