Dari Paris ke Sumba, Ketika Inovasi Prancis Menyapa Gaya Hidup Hijau di Indonesia Timur

HDF Energy
Sumber :
  • ist

VIVA – Langkah besar menuju gaya hidup hijau kini menyentuh ujung timur Indonesia. Sebuah kolaborasi strategis antara perusahaan energi asal Prancis, Hydrogène de France SA (HDF Energy), dengan PT PLN (Persero) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI), membuka babak baru dalam pemanfaatan hidrogen hijau sebagai sumber energi ramah lingkungan. Kerja sama ini bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang transformasi gaya hidup dan masa depan masyarakat di wilayah seperti Sumba dan Nusa Tenggara Timur.

Manggarai NTT Jadi Daerah Terdingin di Indonesia Juli 2025, Suhu Terendah 11 Derajat

Penandatanganan nota kesepahaman antara ketiga pihak berlangsung megah di Istana Kepresidenan Jakarta, disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dalam lawatan kenegaraan ke Indonesia.

Prabowo menegaskan pentingnya kerja sama ini dalam kerangka hubungan dua negara menuju masa depan yang lebih strategis:

Dukung Transisi Energi, BNI Catat Salurkan Pembiayaan Hijau Rp 13,37 Triliun hingga Mei 2025

“Hari ini kami sepakat untuk melangkah lebih jauh lagi dengan mengadopsi deklarasi visi bersama menuju 100 tahun hubungan Indonesia-Prancis di tahun 2050. Ini juga menunjukkan komitmen kita untuk meningkatkan kerja sama kita di bidang strategis," ujarnya melalui keterangan tertulis.

Sementara itu, Macron menegaskan bahwa Prancis bukan hanya hadir sebagai pengamat, tetapi sebagai mitra aktif dalam transisi energi global.

SHA dan for Revenge Ubah Lagu Cinta Jadi Tentang Kesehatan Mental

“Prancis merupakan mitra untuk transisi energi, 450 juta euro telah disalurkan dari komitmen 500 juta euro (untuk mendukung transisi energi), saya senang hari ini dalam bidang tenaga surya dan hidrogen, ada proyek penting yang disepakati," katanya.

Dari Paris, inovasi bergerak ke Sumba. HDF saat ini tengah mengembangkan 23 proyek Renewstable di Indonesia Timur, dengan nilai investasi mencapai lebih dari USD 2,3 miliar. Sumba akan menjadi lokasi proyek pertama yang memadukan energi terbarukan seperti surya dan angin dengan teknologi hidrogen hijau dan fuel cell skala besar.

"Penandatanganan kesepakatan bersama ini menjadi titik tolak perjalanan provinsi kami menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur, saya bangga dapat bermitra dengan HDF Energy, PT PLN, dan PT SMI untuk membantu mendorong pengembangan proyek hidrogen hijau di wilayah ini," kata Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena.

"Kerja sama ini tidak hanya mempercepat komitmen kami dalam mengurangi emisi karbon, tetapi juga membuka peluang baru untuk keamanan energi dan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat kami. Saya yakin bahwa melalui kemitraan ini, kami akan membangun landasan yang kokoh untuk membangun ekosistem hidrogen hijau yang akan memberikan manfaat bagi sektor energi dan industri maritim di NTT," sambungnya.

Teknologi Renewstable milik HDF bukan sekadar solusi teknis, melainkan juga bagian dari gaya hidup masa depan yang ramah lingkungan. Pembangkit listrik ini mampu menyediakan listrik stabil 24 jam sehari, tanpa emisi karbon, dengan memanfaatkan hidrogen hijau sebagai penyimpanan energi.

Mathieu Geze, Direktur HDF Energy untuk Asia Pasifik sekaligus Presiden Direktur PT HDF Energy Indonesia, menegaskan bahwa proyek ini menyentuh kebutuhan paling mendasar masyarakat.

"Melalui perjanjian ini, kami berkolaborasi dengan PLN, PT SMI, dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mengoptimalkan potensi hidrogen hijau di Indonesia. Dengan teknologi inovatif Prancis dari HDF, kami bertekad menyediakan pasokan listrik yang andal dan bersih bagi kawasan ini sambil membangun fondasi ekosistem hidrogen yang tangguh untuk memenuhi kebutuhan energi dan maritim," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya