PHK di Mana-mana Pengangguran Meroket, AI Disebut-sebut Sebagai Biang Keroknya

Ilustrasi PHK.
Sumber :
  • VIVA.

Cikarang, VIVA – Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat, jumlah PHK di Indonesia tahun 2025 telah mencapai 26.455 kasus per Mei 2025.

Di sisi lain, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkap, pekerja yang terkena PHK periode Januari-Maret 2025 mencapai 73.992 orang. Mereka bahkan memprediksi, korban PHK akan tembus 250 ribu orang pada akhir tahun 2025 ini. Lalu, apa penyebabnya? Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!

Chairman Jababeka and founder President University, Setyono Djuandi (SD) Darmono, turut menaruh empati atas banyaknya pengangguran akibat banyaknya PHK dan para pencari kerja yang sulit mendapatkan pekerjaan. Dia juga turut mengungkap salah satu yang menjadi penyebabnya.

“Kondisi tersebut bisa terjadi karena efek AI yang telah masuk di beberapa pekerjaan dan – secara eksternal – akibat gesekan geopolitik yang membuat menurunnya permintaan jasa maupun barang,” ucapnya saat seminar Career Connect 2025: Motivasi & Networking di President University Convention Center, Cikarang, Kota Jababeka, baru-baru ini. 

“Sehingga, bayang-bayang pengangguran juga tak lepas dari orang berstatus karyawan saat ini jika tidak melakukan upgrade diri,” sambungnya.

Karenanya, SD Darmono menekankan bagi para tenant melakukan pelatihan (training/upskilling) internal yang mungkin di-provide oleh HRD masing-masing. 

Selain itu, bagi yang masih mencari kerja, untuk juga mengikuti pelatihan tertentu agar mereka bisa punya skill. Sebab, pada akhirnya, orang yang diberi kerja oleh perusahaan ialah mereka yang memiliki skill yang dibutuhkan industri.

PHK Bukan Akhir: 6 Cara Bangkit dan Jadi Wirausahawan Pemula

"Saya yakin pabrik-pabrik di Jababeka tetap butuh banyak tenaga kerja, apakah di bagian penjualan, promosi, konstruksi dan lain-lain. Terus, kalau nanti, ‘kok masih susah dapat kerja?’ Kata kuncinya ialah training,” jelasnya.

“Mengapa? Training bagi pencari kerja, akan membuat mereka punya keahlian dan perusahaan mau mempekerjakan mereka, training (upskilling) bagi yang sudah bekerja atau karyawan, membuat pekerjaan mereka tetap relevan dan tidak mudah diganti oleh AI,” imbuh SD Darmono. 

Bangkit dari PHK: 7 Skill yang Wajib Kamu Pelajari!

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Yassierli, yang juga hadir di acara tersebut menyampaikan bahwa tantangan ketenagakerjaan ke depan tidak mudah. 

“Di mana, dalam mengelola sumber daya manusia (SDM) pihaknya mengimbau perusahaan sebaiknya melihat tidak hanya sebatas best practice. Tapi pengelolaan SDM di institusi perusahaan bisa tumbuh bagaimana lebih produktif, maka harus dipadukan perpaduan best practice dan local wisdom atau kearifan lokal,” pungkasnya.

APINDO: Aturan Global Pekerja Platform Harus Realistis

Yassierli juga menegaskan bahwa pentingnya sinergi dari berbagai pihak termasuk untuk menjawab berbagai tantangan di bidang ketenagakerjaan, termasuk di Kabupaten Bekasi. Mulai dari pemerintah daerah Kabupaten Bekasi, sektor swasta, perguruan tinggi dan masyarakat luas. 

Acara Career Connect 2025 sendiri dihadiri sekitar 2.000 peserta, termasuk pencari kerja, mahasiswa, serta pelaku industri, dan mendapat dukungan langsung dari Kementerian Ketenagakerjaan.

Honor 400

Serasa Punya Asisten dan Videographer Pribadi, HONOR 400 Hadirkan AI Super Canggih Bikin Konten Sosmed Makin Standout

HONOR secara resmi meluncurkan HONOR 400 Series di Indonesia pada 3 Juli 2025, yang terdiri dari dua model: HONOR 400 dan HONOR 400 Lite.

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2025