Pentingnya Maternity Early Warning Score untuk Ibu Hamil

Ilustrasi hamil.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Proses melahirkan bukan hanya momen yang ditunggu oleh para ibu hamil. Tapi juga proses paling mendebarkan, yang juga mempertaruhkan nyawa para ibu dan bayi yang dikandungnya.

Mau Bayi Tabung Harganya Mahal? Dokter Ungkap Cara Ini Bisa Menekan Biaya

Karenanya butuh penanganan secara menyeluruh, termasuk kompetensi untuk memahami Maternity Early Warning Score (MEWS) bagi para tenaga kesehatan.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Siloam Bangka, dr. Hendra Susanto, Sp.OG., mengatakan bahwa Maternity Early Warning Score (MEWS) merupakan sistem pemantauan para pasien kasus obstetrik yang bertujuan untuk memastikan pasien dalam kehamilan atau periode postnatal dalam keadaan aman.

Apa Itu Diagnosis Prenatal? Bisa Deteksi Kelainan pada Bayi, Cacat Hingga Down Syndrome Sebelum Lahir

"Hamil dan proses persalinan adalah peristiwa fisiologis normal. Namun, observasi tanda vital merupakan bagian integral dan ada risiko fisiologis," kata Hendra Susanto, dalam siaran pers yang diterima VIVA, Senin 9 April 2018.

Ilustrasi ibu hamil

Luna Maya Blak-blakan Soal Rencana Punya Anak

Pengenalan MWES khususnya bagi para perawat, lanjut Hendra,  sangat membantu meningkatkan deteksi dini dan pengelolaan agar risiko pada periode postnatal atau kehamilan dapat ditangani optimal.

 Hendra mengatakan, parameter yang harus diukur antara lain, Tingkat Kesadaran, Respirasi/ Pernapasan, Saturasi Oksigen, Suhu, Denyut nadi,  Tekanan darah (sistolik) dan Produksi urine

"Selain itu, pasien yang datang ke UGD dan atau baru dipindahkan ke ruang rawat intensif, termasuk bagian dalam penerapan sistem MEWS," kata Hendra.

Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia Wilayah Bangka Tengah Cecep AMD Kep, juga mengatakan bahwa kompetensi para perawat juga sangat penting untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi pada ibu melahirkan.

"Dalam layanan kesehatan, tentu perawat sebagai ujung tombak pertama. Perawat yang paling awal mengetahui kondisi pasien. Karenanya, saya mengingatkan agar pelatihan ini harus ditekuni agar akreditasi para perawat semakin meningkat, " kata Cecep.

Ilustrasi ibu hamil.

Tekan Risiko Stunting, Kini Ada Buku Panduan Nutrisi untuk Kehamilan

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, yang dirilis Kementerian Kesehatan pada awal 2025, menunjukkan bahwa hampir 20 persen anak-anak Indonesia alami stunting.

img_title
VIVA.co.id
28 Juni 2025