Aktor Vina Garut Meninggal, Benarkah karena HIV?
- vstory
VIVA – Setelah videonya sempat viral, pembuat sekaligus aktor dalam video porno Vina Garut, berinisial A alias Rayya, dikabarkan meninggal dunia. Ia mengembuskan napas terakhir pada Sabtu 7 September 2019 sekitar pukul 03.00 WIB, di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Sebelum meninggal dunia, Rayya sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Garut, karena didiagnosa menderita penyakit HIV. Dilansir dari VIVAnews selain HIV, ternyata Rayya juga mengidap dua penyakit lain yang tidak kalah berbahaya. Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukumnya, Soni Sonjaya.
"HIV yang paling berat. Tapi, klien saya mengalami sakit stroke dan hepatitis B," ujarnya.
Meski demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut belum dapat memastikan penyebab kematian Rayya. Sebelum meninggal, pria 30 tahun itu menghentikan proses pengobatannya.Â
"Dia (Rayya) menghentikan sepihak," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Dr Janna Markus Yajariawati.
Akan tetapi, selama ini HIV AIDS sudah dianggap sebagai penyakit mematikan. Namun timbul pertanyaan apa yang sebenarnya dilakukan virus atau penyakit tersebut pada tubuh sehingga pasien akhirnya meninggal?
Seperti dilansir dari Live Science, seseorang dapat hidup selama bertahun-tahun dengan infeksi HIV sebelum mengembangkan kondisi serius AIDS. Virus HIV menghancurkan sel-sel kekebalan penting yang membantu tubuh melawan infeksi.Â
Tanpa pengobatan, HIV menghancurkan sel kekebalan yang semakin banyak, membuat tubuh lebih sulit melawan infeksi, termasuk infeksi yang biasanya tidak menimbulkan gejala pada orang sehat. Sebagian besar orang yang mati karena HIV/AIDS tidak meninggal karena virus itu sendiri melainkan dari apa yang disebut "infeksi oportunistik", yang mengambil keuntungan dari sistem kekebalan yang lemah, menurut University of California, San Francisco (UCSF). Â
Sebagai contoh, orang dengan AIDS dapat menjadi sakit karena jamur Pneumocystis jiroveci, yang umum di lingkungan dan tidak membuat sakit kebanyakan orang. Tetapi hal itu dapat menyebabkan pneumonia pada orang dengan AIDS, kata UCSF.
Infeksi oportunistik lainnya termasuk tuberkulosis, kriptokokosis infeksi jamur dan infeksi jamur pada kerongkongan, serta kanker yang disebabkan oleh virus, seperti Kaposi sarkoma (kanker yang berkembang dari sel-sel yang melapisi limfa atau pembuluh darah) dan kanker serviks.Â