Penyintas HIV Bisa Punya Anak yang Sehat Tanpa Tulari Virus

Ilustrasi kehamilan.
Sumber :
  • Pixabay/ ekseaborn0

VIVA – Penyintas HIV Posìtif umumnya merasa khawatir, memiliki keturunan dengan HIV positif. Tapi sebenarnya, tak selamanya penyintas HIV akan memiliki keturunan dengan masalah kesehatan yang sama. Ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyintas HIV punya keturunan HIV positif.

Mau Bayi Tabung Harganya Mahal? Dokter Ungkap Cara Ini Bisa Menekan Biaya

Kuncinya, ada pada terapi antiretroviral, obat yang membuat penekanan jumlah pada virus HIV di tubuh, sehingga risiko penularan HIV pada janin hanya 0,1 persen atau 1 dari 1000 kehamilan. Sama halnya ketika pengidap HIV melakukan hubungan seks tanpa pengaman, maka virus tersebut tak akan tertular.

Dikutip dari Aidsmap, Senin 2 Desember 2019, obat antiretrovirus yang dikonsumsi sebelum masa kehamilan, membantu menekan jumlah virus. Hal ini bisa berdampak baik bagi janinnya kelak, agar tidak tertular virus HIV.

Apa Itu Diagnosis Prenatal? Bisa Deteksi Kelainan pada Bayi, Cacat Hingga Down Syndrome Sebelum Lahir

Namun, jika penyintas HIV terlanjur hamil dan sebelumnya tidak mengonsumsi obat tersebut, maka bisa memulai konsumsi obatnya pada usia kehamilan di pekan 24. Hal ini bisa membuat virus HIV tidak mencemari rahim dan mencegahnya tertular saat masa kehamilan dan melahirkan.

Penyintas HIV juga bisa menjalani kehamilan dengan aman dan nyaman. Suplemen asam folat menjadi tambahan yang wajib dikonsumsi, seperti juga pada ibu hamil pada umumnya. Dengan tambahan asam folat, membantu sel di tubuh berkembang dengan baik sehingga daya tahan tubuhnya akan lebih kuat.

Luna Maya Blak-blakan Soal Rencana Punya Anak

Jelang melahirkan, biasanya dokter akan memeriksa kadar virus HIV yang ada di tubuh. Jika virusnya masih termasuk sedikit, dokter akan memberi pilihan melahirkan secara normal atau sesar, sama seperti ibu hamil pada umumnya.

Tetapi, jika virusnya terdata sebanyak lebih dari 1000, dokter akan merencanakan persalinan secara sesar. Hal ini untuk mencegah adanya kontak darah dan cairan lainnya saat melahirkan normal dari ibu dengan HIV positif ke janinnya saat melahirkan.

Jadi untuk pengidap HIV positif, tak perlu ragu untuk konsultasi dengan dokter jika berencana memiliki anak. Dengan begitu, janin bisa lahir dengan sehat dan tumbuh tanpa tertular virus HIV.

Ilustrasi ibu hamil.

Tekan Risiko Stunting, Kini Ada Buku Panduan Nutrisi untuk Kehamilan

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, yang dirilis Kementerian Kesehatan pada awal 2025, menunjukkan bahwa hampir 20 persen anak-anak Indonesia alami stunting.

img_title
VIVA.co.id
28 Juni 2025