70 Persen Wanita Pekerja Buruh Tak Paham Pentingnya ASI Eksklusif
- U-Report
VIVA – Perempuan pekerja memiliki peran besar dalam sebuah keluarga. Salah satunya adalah mengasuh anak. Terkadang seorang perempuan pekerja terutama yang memiliki bayi sering dihadapkan pada konflik yakni membagi peran antara menjadi seorang pekerja dan menjadi seorang ibu.
Dr dr. Ray Wagiu Basrowi MKK menyebut bahwa konflik terbesar seorang pekerja adalah aktivitas laktasi. Dia menjelaskan, penelitian terbaru berjudul Breastfeeding Knowledge, Attitude, and Practice among White-Collar and Blue-Collar Workers in Indonesia yang dipublikasikan di jurnal internasional JKMS 2019 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu pekerja di Indonesia masih memiliki pengetahuan dan perilaku yang kurang baik terhadap menyusui.
Ray menjelaskan dari data tersebut lebih dari 70 persen ibu Indonesia yang merupakan pekerja buruh dan sedang masa menyusui, sama sekali tidak mengerti bahwa menyusui merupakan perilaku sehat yang bisa bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi dan juga kesehatan ibu itu sendiri.
Dia mengatakan, hal yang menyedihkan adalah, temuan dan kondisi terkait rendahnya pengetahuan ibu tentang laktasi ini masih mirip dengan temuan-temuan pada penelitian mengenai laktasi sejak lebih dari satu dekade silam. Artinya status pengetahuan dan kualitas perilaku laktasi Ibu Indonesia, terutama ibu pekerja tidak membaik secara signifikan.
Perkembangan teknologi informasi dan digital di Indonesia yang kelihatannya semakin banyak mengkomunikasikan menyusui dan laktasi kenyataannya kurang efektif memberi daya ungkit terhadap pengetahuan laktasi sehingga perilaku menyusui juga tidak secara signifikan membaik.
“Terbukti dari status cakupan ASI eksklusif di Indonesia juga tidak meningkat secara signifikan. Hasil Riskesdas 2003 hingga 2018 prevalensi ASI eksklusif nasional hanya berkisar antara 32 persen hingga 38 persen, jadi dalam 15 tahun cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih jalan di tempat dan sangat jauh dari target nasional yaitu 80 persen,” kata dia di Rarampa Jakarta Selatan, Jumat 20 Desember 2019.
Hasil penelitian terdahulu dari Basrowi dkk juga menemukan bahwa meskipun sudah ada peraturan pemerintah tentang perlindungan laktasi di tempat kerja, tetapi implementasinya masih belum maksimal.
Mengutip penelitian dan publikasi ilmiahnya terdahulu, Dr. Ray Basrowi mengungkapkan, sukses laktasi pada ibu pekerja terbukti tidak hanya menyehatkan tumbuh kembang bayi tapi juga membantu mempertahankan status produktivitas kerja.