Langkah Waspada Cegah Penyakit Akibat Banjir

Ilustrasi banjir Jakarta.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Hujan deras yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Selasa, 31 Desember 2019 mengakibatkan banjir di berbagai lokasi dan menimbulkan kerugian, baik materiil maupun nonmateriil.

Topan Co-May Terjang Filipina, 25 Tewas-278 Ribu Orang Mengungsi

Tak hanya itu, banjir juga kerap memicu timbulnya penyakit. Dilansir laman WHO, penyakit tersebut akan meningkat setelah banjir dan musim penghujan. 

Beberapa di antaranya adalah diare, demam berdarah, hingga Hepatitis A. Secara umum, peningkatan kasus penyakit ini didasarkan pada penyebaran 3 kelompok panyakit tersebut yaitu penyebaran melalui makanan dan minuman, penyebaran melalui nyamuk dan penyebaran melalui tikus. 

Upaya Pemprov Berbuah Manis, Tiga Minggu Banjir Sayung Surut

Untuk mengantisipasi penyakit pascabanjir ini, hal pertama yang harus diperhatikan ialah memastikan konsumsi makanan dan minuman yang higienis. Perhatikan waktu kedaluwarsa dari makanan yang dikonsumsi baik makanan jadi maupun makanan yang dibuat sendiri.

Selain itu, kebersihan lingkungan harus selalu terjaga dan segera bersihkan lokasi pascabanjir dengan menggunakan antiseptik dan tetap memperhatikan pelindung diri bagi orang yang bertugas membersihkan kotoran, khususnya lumpur pascabanjir tersebut. Pelindung diri meliputi masker, sarung tangan dan memakai sepatu boot. Hindari luka yang dapat berpotensi masuknya kuman.

RI Terancam Dibanjiri Produk Impor dari AS, Mendag Ungkap Strategi Pemerintah

Manfaatkan Posko Kesehatan Setempat

Selain melakukan langkah-langkan antisipasi penyakit pascabanjir, ada baiknya manfaatkan posko kesehatan yang ada di lokasi setempat yang terdampak banjir. Terkait terkait hal itu, Siloam Hospitals Group membantu korban banjir melalui penyediaan posko pelayanan kesehatan di beberapa lokasi yang mengalami dampak banjir.

“Bantuan bagi korban banji yaitu penyediaan posko pelayanan kesehatan di area Bekasi, Apartemen Daan Mogot City, Kalideres, dan Ciledug,” ujar Caroline Riady, Deputy President Director Siloam Hospitals Group.

Posko pelayanan kesehatan tersebut didukung oleh tenaga medis yaitu dokter, perawat, dan apoteker dari RS Siloam yang dekat dengan lokasi. Selain itu posko juga menyediakan obat-obatan untuk perawatan simtomatik (perawatan untuk gejala penyakit yang timbul akibat banjir). 

“Bila kemudian membutuhkan perawatan lanjutan, kami akan mengarahkan pasien untuk dibawa ke fasilitas kesehatan yang telah ditentukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi,” tambah Caroline.

Adapun dari posko pelayanan kesehatan Siloam di areal apartemen Daan Mogot City, posko tersebut telah melayani lebih dari 103 warga yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. 

Sementara itu, dr. Putri Liana Warman, Koordinator Posko Kesehatan MRCCC wilayah Jakarta Barat  mengatakan soal keluhan yang dihadapi warga.

"Warga yang datang ke posko kami umumnya mengeluh sakit gatal pada kulit, radang dan beberapa anak terluka akibat terkena pecahan kaca maupun menginjak paku," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan ada dua pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit daerah akibat trauma dan bengkak akut pada kaki, namun ia menyatakan bahwa semua bisa tertangani dengan baik.  

"Selain itu guna mendukung layanan, pihaknya menyediakan dua dokter, dua apoteker tiga perawat dan satu mobil ambulans," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya