Peneliti Sebut Virus Corona COVID-19 Lebih Menular Dibanding SARS

Korban Virus Corona di China.
Sumber :
  • The Star

VIVA – Virus corona jenis baru atau COVID-19 masih terus diteliti untuk dikenali karakteristik serta mengembangkan pengobatannya. Penelitian terbaru kini mengungkap bahwa virus tersebut lebih cepat menginfeksi manusia dibanding jenis virus sebelumnya yang memicu penyakit Saluran Pernafasan Berat Parah (SARS).

11 Jemaah Haji di Debarkasi Surabaya Diduga Terpapar Covid-19

Dikutip dari laman World of Buzz, Peneliti dari University of Texas, Austin memaparkan bahwa virus COVID-19 menginfeksi sel tubuh yang sama seperti virus SARS. Para peneliti yang sama juga menemukan bahwa domain pengikatan reseptor (RBD) sementara pada COVID-19 memiliki struktur yang sangat mirip dengan SARS.

Bedanya, virus corona pada SARS tidak memiliki ikatan yang cukup besar dengan tiga antibodi monoklonal spesifik (mAbs). Ini berarti bahwa antibodi di tubuh yang digunakan untuk melawan SARS mungkin tidak cukup mampu melawan serangan virus COVID-19 jika terpapar.

Kadinkes Klaim 38 Kasus Covid di Jakarta Tahun Ini Telah Sembuh

Dengan begitu, peneliti menyimpulkan bahwa virus corona baru itu terbukti mampu menyebar 20 kali lebih cepat dibanding virus SARS. "Dibandingkan dengan SARS-CoV, COVID-19 tampaknya lebih mudah ditularkan dari manusia ke manusia," kata laporan penelitian tersebut.

Adanya kadar afinitas ACE2 yang tinggi membuat virus tersebut lebih mudah menginfeksi manusia. Sehingga penyebarannya pun semakin mudah menular dari manusia ke manusia lainnya.

Melonjak Tajam! COVID-19 Tembus 6.000 Kasus Aktif di India, 65 Meninggal

Hasil studi ini menggambarkan bahwa cakupan infeksi virus corona COVID-19 jauh lebih tinggi dibanding SARS. Tentunya, ini menjadi pengingat agar masyarakat bisa terus menjaga higienitas dan sanitasi agar tidak terserang virus tersebut.

Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Asep Guntur Rahayu

KPK Juga Selidiki Pengadaan Kuota Internet Gratis di Kemendikbudristek Era Nadiem

KPK menyatakan penyelidikan pengadaan kuota internet gratis menjadi bagian penyelidikan dugaan korupsi terkait Google Cloud di Kemendikbudristek.

img_title
VIVA.co.id
25 Juli 2025