Pemeriksaan Suhu Tubuh Ternyata Tidak Efektif Deteksi COVID-19

Pemeriksaan Suhu Tubuh Cegah Penyebaran Corona
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Memeriksa suhu tubuh sebelum memasuki gedung atau toko sudah menjadi norma baru. Bahkan, sebagian besar pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, atau perumahan, menganggapnya sebagai pedoman penting untuk menekan penyebaran virus corona

Bandara Soekarno Hatta Perkuat Pengawasan Usai Lonjakan Covid-19 di Negara Tatangga

Gagasan di balik pemeriksaan suhu adalah menyaring pasien yang diduga terinfeksi COVID-19. Jika suhu di atas 100,4 derajat Fahrenheit atau 37,7 derajat Celcius, kita tidak diizinkan masuk ke dalam gedung. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS, juga telah merekomendasikan semua kantor untuk memeriksa suhu para karyawannya. Tetapi, para ilmuwan mengatakan sebaliknya. Praktik ini tidak didukung oleh sains dan mungkin sebenarnya berkontribusi pada penyebaran virus. 

Ada 15 Orang di Jaksel Positif Covid-19 Sepanjang Tahun 2025

Baca Juga: Masya Allah, Cantiknya Haghia Sophia yang Akan Dipakai Salat Jumat

Dilansir Times of India, tidak ada data yang yang menunjukkan bahwa pemeriksaan suhu dapat membantu mencegah penularan virus. Jadi, tidak ada manfaatnya dan harus dihentikan. 

Kasus Covid-19 Naik di Asia, Puan: Pemerintah Harus Tingkatkan Kapasitas Testing dan Pelacakan

Gagasan memeriksa suhu tubuh untuk menyaring kasus yang dicurigai, berawal dari epidemi SARS pada tahun 2000-an. Pada saat itu, mengukur suhu menjadi indikator yang dapat diandalkan, karena 83 persen yang terinfeksi SARS mengalami demam. 

Tetapi, pemeriksaan suhu hampir tidak ada gunanya selama ini. Infeksi SARS-CoV-2 menimbulkan demam pada kurang dari setengah populasi yang terinfeksi, demikian menurut sebuah penelitian. Dan orang tanpa gejala (OTG), bisa menularkan virus tanpa menunjukkan gejala apapun.

Faktanya, sebagian besar orang yang rentan (berusia di atas 65 tahun) dan yang tidak menunjukkan gejala tidak mengalami demam pada sebagian besar kasus. Ada banyak penyakit lain, di mana demam menjadi gejala yang paling umum, termasuk ketika menderita flu. Dengan demikian, pemeriksaan suhu tidak efektif ketika memasuki musim penghujan. 

Pemeriksaan suhu juga dapat memberi rasa aman palsu. Termasuk pada orang-orang yang mungkin sudah minum obat penurun demam sebelum melewati pemeriksaan suhu. Dengan demikian, pemeriksaan suhu bukan filter yang dapat diandalkan untuk menjaga pasien COVID-19 tidak berkeliaran. 

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ngamuk kepada Suporter Persikas Subang

COVID-19 Kembali Masuk Jawa Barat, Ini Kata Dedi Mulyadi

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat melaporkan adanya enam kasus baru COVID-19 yang tersebar di empat kabupaten: Cianjur, Bandung Barat, Bogor, dan Indramayu.

img_title
VIVA.co.id
5 Juni 2025