Kolom Prof Tjandra Yoga Aditama: 'One Health' dan COVID-19
- Dokumentasi Prof Tjandra
Yang juga jadi perhatian penting adalah timbulnya mutasi di peternakan Cerpelai ini. Mutasi yang disebut sebagai klaster ke lima ini bahkan pernah dikawatirkan akan kemungkinan mempengaruhi efektifitas vaksin yang kini sedang amat ditunggu kita semua.
Penerapan konsep “One Health”
Untuk menanggulangi COVID-19 dan juga antisipasi terhadap kemungkinan pandemi yang akan datang maka pendekatan “One Health” merupakan salah satu kunci pentingnya. Ini untuk mengantisipasi interaksi kompleks antara manusia, hewan, tanaman dan lingkungan dan untuk melakukan reorientasi sistem kesehatan kita yang juga agar lebih siap untuk menghadapi pandemi yang akan datang. Pandemi akan dapat terus berkembang karena kehidupan manusia yang merusak lingkungan dan makin dekatnya kontak manusia dengan binatang liar. Salah satu contohnya adalah perusakan hutan yang tidak terkendali. Kerusakan lingkungan juga akan memaksa binatang jadi lebih mendekat ke lingkungan urban, dengan berbagai akibatnya.
- satgas covid-19
Pendekatan “One Health” harus berupa kegiatan kolaboratif, multisektoral dan transdisiplin. Aktifitas harus dilakukan di tingkat global, nasional, regional dan lokal di tempat kita masing-masing. Kegiatan penting yang dapat dan harus dilakukan antara lain adalah surveilans terintegrasi antara kesehatan manusia dan hewan, memasukkan konsep eco-health dalam kurikulum pendidikan dan pelatihan dan terus melakukan kerjasama partisipatif lintas sektor.
Dukungan aturan yang jelas tentu juga amat esensial. Ini semua merupakan modal penting baik masa kini maupun masa datang. Salah satu analisa ilmiah menunjukkan bahwa biaya mencegah pandemi yang akan datang -dengan melindungi kehidupan binatang liar dan pelestarian hutan- hanyalah sebesar 2 persen dari kerugian finansial akibat pandemi COVID-19 sekarang ini.
Marilah kita belajar dari pengalaman selama ini, marilah terus menerapkan dan mengaktifkan konsep “One Health” di negara kita.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Guru Besar Paru FKUI. Mantan Direktur WHO SEARO dan Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes
Seperti diketahui, saat ini jumlah kasus COVID-19 masih tinggi. Untuk itu selalu patuhi protokol kesehatan dan jangan lupa lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta Mencuci Tangan Pakai Sabun.