Kolom Prof Tjandra Yoga Aditama: 'One Health' dan COVID-19

Prof Tjandra Yoga Aditama
Sumber :
  • Dokumentasi Prof Tjandra

VIVA – “One Health” adalah pendekatan yang menyadari bahwa kesehatan manusia sangat berhubungan langsung dengan kesehatan hewan dan lingkungan dimana kita hidup. Kita tahu penyakit pada manusia yang ada hubungannya dengan hewan di sebut zoonosis.

LPS Berpeluang Pangkas Lagi Suku Bunga Penjaminan ke Level Terendah, Ini Pertimbangannya

Data menyebutkan bahwa sekitar 60 persen penyakit menular di dunia adalah zoonosis. Setidaknya 75 persen penyakit infeksi baru (emerging infectious disease) juga berhubungan dengan hewan, serta  dari lima penyakit baru yang muncul maka tiga di antaranya adalah berhubungan dengan hewan pula.

Data lain menyebutkan ada sekitar 150 penyakit zoonosis di dunia, dan 13 penyakit zoonosis menyebabkan 2,2 juta kematian per tahun di dunia. Bahkan, diperkirakan masih ada sekitar 1,7 juta virus pada hewan yang sampai sekarang belum ditemukan, yang mungkin punya kemampuan menginfeksi manusia.

Tahun Depan Prabowo Bakal Tarik Utang Terbesar Sejak Era Covid-19, Segini Nilainya

Sebenarnya konsep “One Health” bukanlah hal baru, tetapi menjadi makin penting sekarang ini karena makin dekatnya interaksi antara manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungan di sekitarnya. Salah satu contoh konkret adalah COVID-19.

Photo :
  • istimewa

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

Penyakit ini diduga bermula dari suatu pasar makanan laut di kota Wuhan, China, yang juga menjual binatang-binatang lain termasuk yang eksotik. Penelitian selanjutnya mendapatkan bahwa profil genetik virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 itu amat mirip dengan korona virus yang ada di kelelawar, yang diduga merupakan pejamu alamiah (natural host) penyakit ini. Lalu diduga ada proses spillover, bermutasi di kelelawar dan lalu pindah ke pejamu perantara di hewan (intermediate animal host) -diduga adalah trenggiling- dan lalu bermutasi lagi dan akhirnya menyerang manusia.  Teori ini memang masih terus dikaji, tetapi setidaknya memang menyatakan bahwa COVID-19 adalah penyakit zoonotik.

Pada perkembangan selanjutnya, tercatat ada beberapa binatang peliharaan, seperti anjing dan kucing, yang juga terinfeksi COVID-19, walau jumlahnya sedikit sekali. Binatang ini biasanya terinfeksi sesudah ada kontak dengan pasien yang sakit COVID-19. Juga pernah dilaporkan ada singa yang terinfeksi virus ini, dan juga mengalami gangguan pernapasan seperti halnya manusia.  

Yang lebih menarik perhatian adalah penularan pada Cerpelai pada berbagai peternakan di Denmark, Belanda, Spanyol dan Amerika Serikat. Perdana Menteri Denmark sampai akhirnya memutuskan memusnahkan jutaan Cerpelai di negara itu, untuk memutus rantai penularannya, khususnya setelah pemilik dan peternak juga ternyata positif COVID-19.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya