Ini yang Akan Terjadi Jika Mengonsumsi Makanan Cepat Saji

Fast food
Sumber :
  • medicalnewstoday

Para ahli percaya bahwa semakin lapar seseorang sebelum makan berikutnya, semakin besar kemungkinan mereka makan lebih banyak kalori daripada yang diperlukan.

Tak Disangka! Kebiasaan Sehari-hari Orang Tua Jadi Penyebab Anak Diabetes

Sebuah studi kecil di Journal of HypertensionTrusted Source menemukan bahwa mengonsumsi garam tingkat tinggi dapat berdampak langsung pada berfungsinya pembuluh darah seseorang. Asupan natrium berlebih juga memiliki kaitan dengan retensi cairan.

Makanan cepat saji juga sering kali sangat sedikit buah dan sayuran segar, yang menyulitkan orang untuk mencapai asupan harian yang direkomendasikan minimal 5 porsi. Mungkin juga sulit bagi mereka untuk mencapai asupan serat ideal, yaitu setidaknya 25 gram per hari.

Turunkan Berat Badan hingga Drastis, Makanan Minuman Ini Harus Dikonsumsi Selama Diet

Makanan cepat saji sangat enak, artinya sangat cepat terurai di mulut, tidak perlu banyak dikunyah, dan mengaktifkan pusat penghargaan di otak dengan cepat.

Kombinasi ini melatih langit-langit untuk memilih makanan yang diproses dengan sangat baik dan sangat merangsang ini. Ini mengurangi keinginan seseorang untuk makanan segar dan utuh.

Body Contouring Lagi Tren, Benarkah Bisa Turunkan Berat Badan secara Instan?

Penelitian dari 2018Trusted Source dan penelitian sebelumnya lainnya menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan kejadian kecanduan makanan untuk makanan bergizi rendah ini.

Dampak jangka panjang

Photo :
  • Times of India

Studi menunjukkan bahwa konsumsi makanan cepat saji dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko asma. Ada banyak bukti penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan cepat saji secara teratur dapat membahayakan kesehatan seseorang.

Ini karena sebagian besar makanan cepat saji tinggi gula, garam, lemak jenuh dan lemak trans, bahan olahan, dan kalori, serta rendah antioksidan, serat, dan banyak nutrisi lainnya.

Banyak makanan cepat saji yang sangat rendah serat. Diet rendah serat dikaitkan dengan risiko kondisi pencernaan yang lebih tinggi seperti sembelit dan penyakit divertikular, serta pengurangan bakteri usus yang sehat.

Sebuah studi di jurnal Health Promotion PerspectivesTrusted Source mengidentifikasi efek yang terkadang tidak dapat diperbaiki dari makan makanan cepat saji pada kesehatan seseorang. Risiko tersebut termasuk obesitas, resistensi insulin, diabetes tipe 2, dan berbagai kondisi kardiovaskular.

Sebuah studi di Nutrition JournalTrusted Source berfokus pada efek diet Barat pada sistem kekebalan seseorang. Ini adalah diet yang terdiri dari gula, garam, dan lemak jenuh dalam jumlah tinggi hanya dari beberapa sumber.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya