Steak Diklaim Bisa Turunkan Berat Badan, Bagaimana Aturannya?

Berat badan
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Tidak dipungkiri bahwa sistem kerja dari rumah atau Work From Home selama pandemi COVID-19 berpengaruh pada kehidupan seseorang. Salah satu yang cukup banyak dirasakan oleh sebagian besar pekerja adalah bertambahnya berat badan.

Daftar Harga Pangan 24 Juni 2025: Bawang Merah hingga Cabai Rawit Naik

Penambahan berat badan ini lantaran asupan kalori yang lebih banyak selama pandemi namun tidak diiringi dengan aktivitas fisik yang mencukupi. Bukan tanpa sebab, para pekerja lebih banyak menghabiskan waktu di depan laptop untuk bekerja dan sesekali menyemil tanpa sadar selama melakukan aktivitas WFH.

Penambahan berat badan yang signifikan membuat sebagian orang memutuskan untuk menurunkan berat badan. Bukan hanya mengandalkan olahraga saja, masyarakat juga mulai mengatur pola makan mereka menjadi lebih sehat.

DPR Beri Catatan Kritis ke Pemerintah soal Dampak Kebijakan Impor Sapi Hidup

Berbicara mengenai pola makan untuk diet, baru-baru ini seorang ahli mengklaim bahwa makan steak dapat membantu Anda menurunkan berat badan. Adalah ahli genetika di Universitas Cambridge, Dr Giles Yeo yang mengklaim bahwa fokus pada bagaimana makanan dimasak atau disiapkan adalah kunci untuk tetap langsing.

Ilmuwan, yang telah meneliti obesitas selama lebih dari 20 tahun, mengatakan kepada The Times bahwa menghitung kalori “berdasarkan sains yang buruk”.

Daftar Harga Pangan 20 Juni 2025: Bawang hingga Cabai Rawit Merah Naik

“Meskipun kalori adalah ukuran yang berguna, penggunaannya sangat terbatas dalam hal kesehatan dan penurunan berat badan. Nilai kalori didasarkan pada sains berusia 120 tahun dan tidak memperhitungkan apa yang terjadi pada makanan saat kita makan dan memasaknya,” kata dia seperti dikutip dari laman Dailystar.

Dia mengatakan bahwa kita harus fokus pada ketersediaan kalori daripada berapa banyak makanan yang dikonsumsi. Ketersediaan melihat seberapa banyak makanan yang diserap dan disimpan. Itu berubah dengan cara makanan disiapkan, dimasak, dan dicerna, klaim Dr Yeo dalam buku barunya, Why Calories Don't Count (Orion).

Photo :
  • Dokumentasi Holycow

Rupanya, semakin jauh dari keadaan mentahnya yang alami, semakin banyak kalori makanan tersebut. Ini berarti merebus, low cooking, atau mencampur makanan membuat Anda lebih mungkin menambah berat badan.

“Untuk menurunkan berat badan dan tetap sehat, yang harus kita perhatikan bukanlah berapa banyak kalori dalam makanan, tetapi kualitas makanan itu. Jika diproses atau diubah dengan cara apa pun, maka tubuh akan menyerap lebih banyak kalori yang dikandungnya,” tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya