Penyakit Autoimun, Lengkap dengan Penyebab dan Cara Kerjanya
- U-Report
VIVA Lifestyle – Mengenali penyakit autoimun rasanya perlu untuk kita pahami sebagai pengetahuan tentang kesehatan. Penyakit autoimun sendiri merupakan kondisi dimana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri.
Sistem kekebalan Anda terdiri dari organ dan sel yang dimaksudkan untuk melindungi tubuh Anda dari bakteri, parasit, virus, dan sel kanker. Penyakit autoimun adalah hasil dari sistem kekebalan yang secara tidak sengaja menyerang tubuh Anda alih-alih melindunginya. Tidak jelas mengapa sistem kekebalan Anda melakukan ini.
Citra Röntgen tulang pengidap rematik, salah satu penyakit autoimun dimana sistem kekebalan tubuh justru memicu peradangan dan menyerang tubuh sendiri
- dw
Ada lebih dari 100 penyakit autoimun yang diketahui. Yang umum termasuk lupus, rheumatoid arthritis, penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.
Penyakit autoimun dapat mempengaruhi banyak jenis jaringan dan hampir semua organ dalam tubuh Anda. Mereka dapat menyebabkan berbagai gejala termasuk rasa sakit, kelelahan (kelelahan), ruam, mual, sakit kepala, pusing dan banyak lagi. Gejala spesifik tergantung pada penyakit yang tepat. Lantas bagaimana cara kerja penyakit autoimun tersebut? Dan apa saja penyebab dan gejalanya? Lalu, cara penyembuhannya seperti apa?
Daripada penasaran, mari kita kenali penyakit autoimun beserta penjelasan lainnya yang perlu Anda ketahui. Dan berikut ini ulasannya untuk Anda, melansir dari my.clevelandclinic.org:
Bagaimana cara kerja penyakit autoimun?
Para ahli tidak tahu mengapa sistem kekebalan Anda menyerang Anda. Sepertinya tidak bisa lagi membedakan antara apa yang sehat dan apa yang tidak — antara apa yang Anda dan apa yang penyerbu. Ada beberapa teori tentang mengapa ini terjadi, tetapi para ahli tidak sepenuhnya yakin.
Mengapa sistem imun menyerang tubuh?
Ilustrasi tanda peradangan di tubuh.
Dokter tidak tahu persis apa yang menyebabkan sistem kekebalan gagal berfungsi. Namun beberapa orang lebih mungkin untuk mendapatkan penyakit autoimun daripada yang lain.
Menurut sebuah studi tahun 2014 , wanita mendapatkan penyakit autoimun pada tingkat sekitar 2 banding 1 dibandingkan dengan pria – 6,4% wanita versus 2,7% pria. Penyakit ini sering dimulai pada usia subur (usia 15 hingga 44 tahun).
Beberapa penyakit autoimun lebih sering terjadi pada kelompok etnis tertentu. Misalnya, lupus lebih banyak menyerang orang Afrika-Amerika dan Hispanik daripada orang kulit putih.