Terungkap, Nutrisi Ini Dapat Cegah Penyakit Autoimun

ilustrasi pengidap autoimun.
Sumber :
  • Health Europa

JAKARTA – Pada tubuh manusia, telah terbentuk sistem imun (daya tahan tubuh) yang berfungsi untuk melawan benda asing, virus, dan bakteri, yang masuk tanpa permisi. Tugas utama sistem imun sangat penting bagi tubuh manusia.

BPOM-IPMG Komitmen Perkuat Perlindungan Pasien Lewat Penggunaan Obat Aman

Namun, penyakit autoimun bisa menyerang, mengakibatkan sistem imun justru menyerang organ tubuh manusia dan gejalanya berbeda-beda. Penyakit autoimun juga memiliki sebutan yang berbeda-beda dalam istilah medis.

Penyakit yang satu ini dapat menyerang di berbagai titik pada tubuh mulai dari sendi, kulit, hingga organ-organ dalam tubuh lainnya. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Penjaminan Obat Peserta BPJS Kesehatan Sesuai Fornas Kemenkes

“Kalau menyerang sendi, namanya rheumatoid arthritis, yaitu terjadi radang pada sendi. Kalau menyerang kulit, namanya psoriasis, tandanya ada merah-merah atau bersisik warna putih. Ada juga systemic lupus erythematosus, yang menyerang berbagai organ tubuh secara tak menentu lokasinya, seperti sendi, kulit, paru-paru, hingga jantung,” ujar Departemen Medical PT Kalbe Farma Tbk, dr. Nugroho Nitiyoso, MBA, dalam keterangannya, Senin 10 Juli 2023.

Hepatitis Autoimun

Photo :
  • U-Report

Terungkap! Bukan Gangguan Jiwa, Ini Alasan Ashanty Berobat ke Psikiater

Ia menekankan, apabila terjadi keluhan harus segera dikonsultasikan ke dokter. Banyak orang seringkali masih menyepelekan beberapa penyakit karena tidak segera diperiksakan ke dokter.

Akibatnya, penyakit autoimun tidak bisa dideteksi dengan cepat. Misalnya, untuk memastikan lutut yang terasa sakit disebabkan oleh pengapuran atau karena rheumatoid arthritis.

Begitu juga jika kulit berwarna merah, bisa saja karena iritasi matahari atau karena autoimun. Faktor risiko orang sering terserang autoimun pun ada banyak, salah satunya genetik.

Jenis kelamin juga mempengaruhi, karena wanita lebih sering mengalami penyakit autoimun daripada pria. Kemudian, polusi udara, termasuk asap rokok, polusi lalu lintas, atau tetangga membakar sampah yang asapnya mengandung banyak radikal bebas.

Ilustrasi penyakit Autoimun

Photo :
  • U-Report

Ia menekankan, kandungan radikal bebas dapat merusak DNA dari sel-sel imun, lalu salah mengenali organ tubuh manusia, sehingga diserang oleh sel-sel imun tersebut.

Sejumlah makanan juga berisiko mengandung radikal bebas, contohnya makanan yang terlalu banyak diolah, banyak mengandung lemak trans, deep fried, juga alkohol.

“Risiko autoimun bisa meningkat jika kita kekurangan beberapa jenis nutrisi. Contoh radikal bebas bisa diminimalisir dengan antioksidan, maka tubuh kita butuh antioksidan yang alami, misalnya vitamin E, C, D, dan zinc yang menangkal radikal bebas dan itu semua bisa membantu sistem imun bekerja,” ungkap dr. Nugroho.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya