Jajanan Didominasi Junk Food, Anak Indonesia Terancam Kelebihan Lemak Hingga Gula Darah Tinggi

Ilustrasi anak makan mi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), mengatakan bahwa saat ini penyakit sindrom metabolik sudah mengintai banyak anak-anak di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah pola makan yang kurang baik dengan sumber asupan yang tinggi gula dan lemak seperti pada junk food.

Jaga Berat Badan saat Libur Lebaran, Pilih 5 Makanan yang Bikin Kurus Ini

Piprim menilai bahwa makanan yang kurang sehat tersebut cenderung mudah didapatkan anak sehingga semakin sering dikonsumsi. Padahal, permasalahan gizi pada anak Indonesia sudah cukup rumit, ditambah dengan munculnya masalah sindrom metabolik di usia muda.

"Masalah junk food itu masalah global. Tekanan industri makanan itu luar biasa. Di minimarket snack-snack yang dikonsumsi betul-betul tinggi gula dan lemak trans yang sangat inflamatif. Ini yang seiring meningkatnya kasus sindrom metabolik meningkat," ujar Piprim dalam Media Briefing virtual bersama Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), Selasa 17 Januari 2023.

Tips Makan Kue Lebaran Tanpa Takut Lonjakan Gula Darah, Timbangan, dan Kolesterol

Ilustrasi makan/burger/junk food.

Photo :
  • Freepik/freepik

Yang disebut dengan sindrom metabolik ditandai dengan meningkatnya gula darah, tekanan darah tinggi dan kolestrol, serta kelebihan lemak di seputar pinggang. Sebuah diagnosis sindrom metabolik termasuk di antaranya indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi, sebuah pengukuran berat seseorang relatif terhadap tinggi badannya. 

Bukan Hanya Turunkan Berat Badan, Ini 8 Manfaat Air Rebusan Daun Salam bagi Kesehatan Tubuh

Seseorang dengan indeks massa tubuh yang tinggi dan gejala-gejala metabolik lainnya beresiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit jantung dan diabetes. Tak heran, Piprim kerap mendapati penyakit-penyakit terkait sindrom metabolik kini banyak dialami usia muda, bahkan remaja.

"Anak obesitas (berdampak pada) diabetes, hipertensi, itu sudah mulai terjadi di usia remaja yang tadinya pada anak lebih besar. Ini udah mulai banyak sindrom metabolik pada remaja. Biasanya pada orang yqng sudah tua. Diabetes melitus tipe 2 biasanya penyakit orang dewasa sekarang udahh banyak anak-anak kena. Pola makan pada anak saya kira sangat penting," jelasnya.

Piprim pun mempertegas teorinya bahwa junk food sangat berkaitan dengan kondisi sindrom metabolik yang mengintai anak. Seperti pada penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi, seharusnya menjadi penyakit akibat penuaan yang justru terjadi di usia muda. Maka, Piprim mengimbau pentingnya kembali pada pola makan sehat dengan minim pengolahan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya