Minum Air Hangat Bisa Jadi Detoks Turunkan Berat Badan? Dokter Tirta Bongkar Faktanya

Ilustrasi minum air/air putih.
Sumber :
  • Pexels/Karolina Gabrowska

Jakarta, VIVA – Belakangan ini tren detoksifikasi tubuh begitu ramai dijalani oleh pendamba tubuh ideal. Detoksifikasi tubuh adalah proses mengeluarkan racun dari dalam tubuh secara alami 

Viral di TikTok, Dokter Kecantikan Sebut Lari Bikin Wajah Longsor dan Angkat Beban Picu Kerutan? Ini Kata Dokter Titra!

Detoksifikasi tubuh diketahui dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Beberapa manfaat Kesehatan dari detoksifikasi tubuh antara lain meningkatkan energi, memperbaiki sistem pencernaan, meningkatkan kualitias kulit, menurunkan berat badan hingga meningkatkan fungsi hati dan ginjal.

Berbicara mengenai detoksifikasi tubuh belakangan banyak publik figur memilih untuk hanya minum jus buah-buahan tertentu tanpa makan-makanan apapun selama beberapa hari. Namun selain itu, ada cara lain yang dianggap efektif, yakni konsumsi air hangat. Cara ini, diyakini banyak orang bisa membantu detoksifikasi tubuh. Benarkah demikian? Terkait hal itu, dr. Tirta angkat bicara.

Dokter Tirta Murka dengan Andre Rosiade, Mertua Arhan Itu Nyinyir soal Kesehatan Mees Hilgers

Dalam podcast singkatnya, pria berkacamata itu membantahnya. Dia menjelaskan bahwa air hangat memberikan sensasi hangat hanya sampai area mulut saja. Ketika air tersebut masuk ke dalam lambung maka suhu air tersebut akan menjadi normal. 

"Detoks? Detoksifikasi enggak. Ini perlu diluruskan air hangat itu hangatnya cuman sampai cangkem (mulut). Begitu (air hangat) masuk lambung, suhunya normal. Ketika minum air terlalu panas itu merusak mukosa mulut. Kamu minum air terlalu dingin merusak mukosa mulut," kata dia.

Indonesia Kalah Lawan Australia, Dokter Tirta Kesal: Kalau Mau Pecat Pelatih Jangan Ketika Kejadian Penting!

Dijelaskan oleh dr. Tirta, puasa adalah proses detoksifikasi tubuh terbaik. Saat puasa ini, dapat memicu proses autofagi. Ketika puasa tubuh tidak mendapatkan asupan dan nutrisi apapun dalam waktu tertentu. Hal ini menyebabkan sel bekerja di bawah tekanan, dan memaksanya untuk membersihkan dan mendaur ulang sel yang rusak agar dapat berfungsi kembali.

"Detoksifikasi tubuh terjadi kalau Anda berpusa bukan minum apapun. Jadi memberikan tubuh untuk kayak meriset tubuhnya melakukan autofagi ketika tidak ada intake makanan atau cairan dalam tubuh. Makanya di dalam umat muslim ada puasa, kalau katolik pas paskah ada puasa. Memang puasa itu memang bagus untuk mereset atau kayak detoks di tubuh," jelas dia.

Selain puasa, kata dr. Tirta melakukan detoksifikasi tubuh juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi jus atau buah yang mengandung banyak antioksidan. Contohnya seperti brokoli, atau tomat.

Sentra pengolahan ikan asin.

Terlalu Sering Konsumsi Ikan Asin Berisiko Tinggi Picu Kanker, Ini Penjelasan Dokter Tirta

Proses pengawetan, pengasinan dan pengeringan ikan ternyata menghasilkan senyawa kimia yang berpotensi bahayakan kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dan sering.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2025