Dokter Tirta Ungkap Bahaya Terus-terusan Suka Makan Nasi dan Mie saat Sahur
- Instagram/@dr.tirta
VIVA – Asupan sahur diketahui menentukan bagaimana puasa kita selama bulan Ramadan. Ketika kita menerapkan asupan makanan yang seimbang diketahui ibadah puasa yang dijalani tidak akan loyo atau lemas.
Disarankan konsumsi banyak protein dan serat selama sahur untuk bisa membuat Anda tetap segar dan kuat selama menjalani ibadah puasa Ramadan.
Namun sayangnya pemahaman tersebut masih belum dipahami masyarakat Tanah Air. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
dokter Tirta
- YouTube Denny sumargo
Tidak sedikit dari masyarakat yang berpikir bahwa mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak saat sahur dengan alasan agar lebih kuat. Bahkan konsumsi double karbo seperti konsumsi mie bersamaan dengan nasi saat sahur sudah jadi hal umum di masyarakat.
Padahal konsumsi nasi dengan mi secara bersamaan bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius yakni diabetes. Hal ini diungkap oleh dr. Tirta dalam video yang diunggahnya di akun TikTok pribadinya @dr.Tirta.
“Itu tidak perlu diterangkan iya (makan nasi bersamaan dengan mi sebabkan diabetes),” kata dia.
Di sisi lain, dokter Tirta menyebut boleh seseorang makan mie bersamaan dengan nasi asalkan aktivitas mereka cukup intensif. Misalnya saja pekerja bangunan atau biasa disebut kuli bangunan hingga mereka yang melakukan kegiatan seperti full maraton.
Konsumsi double karbo tersebut kata Tirta akan menjadi cadangan energi yang akan disimpan dalam bentuk otot untuk digunakan mereka saat beraktivitas.
“Kecuali Anda kuli bangunan atau kalian lagi long run atau cycling. Jadi boleh enggak kita makan double karbo? Boleh kalau kerja kalian sangat aktif menggunakan fisik,” ungkap dokter Tirta.
“Kalau kerja menggunakan fisik kita terlalu berat kayak kuli bangunan, yang besoknya mau long run, besoknya mau full maraton, sepedaan 200kilo itu boleh. Itu akan menjadi cadangan energi yang disimpan dalam bentuk glikogen, gula yang disimpan di dalam otot,” kata dia.
Namun bagi mereka yang memiliki aktivitas fisik ringan seperti pekerja kantoran maka mengonsumsi nasi bersamaan dengan mi tidak dianjurkan. Hanya mereka dengan aktivitas fisik tinggi yang diperbolehkan.
“Tapi kalau kegiatannya cuman motoran, cuman kerja di kantor, makan nasi dicampur mi terus-terusan yang dikritisi adalah yang terus-terusan akan menyebabkan potensi kenaikan obesitas, lingkar perut yang akan berujung pada diabetest melitus atau resisten insulin. Intinya kalau mau makan karbo banyak apa yang perlu ditingkatkan? aktivitas fisik,” kata dia.