Studi Temukan Bukti Serangan Jantung Lebih Sering Terjadi pada Hari Senin, Ternyata Ini Sebabnya!

Ilustrasi serangan jantung
Sumber :
  • Pixabay

Inggris, VIVA – Sebuah studi yang dipresentasikan pada konferensi British Cardiovascular Society (BCS) di Manchester, Inggris pada 2023 lalu, telah mengubah cara orang dalam memahami serangan jantung

Mentari Sehat Indonesia Adakan Jambore Kader dalam Rangka Kampanye TBC Bisa Sembuh

Studi yang dipimpin oleh dokter dari Belfast Health and Social Caee Trust dan Royal College of Surgeons di Irlandia, menemukan bahwa serangan jantung serius lebih mungkin terjadi pada hari Senin dibandingkan dengan hari-hari lain dalam seminggu. Apa sebabnya? Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!

Para peneliti mempelajari catatan dari 10 ribu lebih pasien jantung antara tahun 2013 dan 2018. Pasien-pasien tersebut dirawat untuk kondisi infark miokard elevasi segmen ST (STEMI), yaitu jenis serangan jantung yang paling parah. Diketahui, tanpa perawatan darurat, STEMI bisa berakibat fatal. 

Rupanya Jurnalis Rentan Stroke dan Burnout, Ini Solusinya

Ilustrasi serangan jantung/stroke.

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com

Para dokter menemukan bahwa ada peningkatan dalam tingkat STEMI selama awal minggu (peningkatan 13 persen). 

Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Kronologi Lengkap dari Sahabat Dekat

“Kami menemukan kemungkinan lebih tinggi mengalami serangan jantung yang serius pada hari Senin. Fenomena ini telah dijelaskan sebelumnya di seluruh dunia Barat. Kita tahu bahwa serangan jantung lebih mungkin terjadi di musim dingin dan dini hari. Efek yang sama terlihat pada tingkat kejadian stroke. Studi sebelumnya juga menunjukkan tingkat serangan jantung yang lebih tinggi pada hari-hari setelah jam ke depan untuk waktu musim panas,” kata Dr Jack Laffan, dilansir Times of India, Senin 10 Februari 2025. 

“Mekanisme pasti untuk variasi ini tidak diketahui, tetapi kami menduga itu ada hubungannya dengan bagaimana ritme sirkadian memengaruhi hormon yang bersirkulasi yang dapat memengaruhi serangan jantung dan stroke. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh stres saat kembali bekerja. Peningkatan stres menyebabkan peningkatan kadar hormon stres kortisol, yang terkait dengan risiko serangan jantung yang lebih tinggi,” tambahnya. 

Deteksi dini adalah kunci

Mengenali tanda-tanda awal serangan jantung dapat menyelamatkan nyawa. Gejala umumnya termasuk rasa nyeri di dada, yang mungkin terasa seperti tertekan, diremas, atau nyeri di bagian tengah atau sisi kiri dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit atau rasa nyerinya datang dan pergi. Sementara sesak napas dapat terjadi dengan atau tanpa nyeri dada. 

Tanda-tanda peringatan lainnya termasuk rasa sakit yang menjalar ke lengan, leher, rahang, punggung atau perut, yang sering disalahartikan sebagai ketegangan otot atau gangguan pencernaan. Keringat dingin, pusing, mual, kelelahan ekstrem juga bisa menjadi indikator utama, terutama pada wanita yang mungkin mengalami gejala yang lebih halus. 

Gejala serangan jantung bisa ringan pada awalnya, tetapi tidak boleh diabaikan. Jika melihat orang di sekitar Anda mengalami tanda-tanda tersebut, segera cari bantuan medis darurat. Jangan ditunda karena setiap detik berharga. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya