Mengapa Kompetensi Tenaga Kesehatan adalah Pilar Penting Layanan Medis?
- ist
VIVA – Di tengah transformasi sistem kesehatan nasional, kompetensi tenaga kesehatan menjadi fondasi utama dalam memastikan layanan medis yang berkualitas, aman, dan merata. Bukan hanya teknologi yang membawa perubahan, tetapi juga kesiapan sumber daya manusia yang menjalankan peran vital di garda terdepan pelayanan kesehatan.
Hal inilah yang melandasi peluncuran Halodoc Academy, sebuah lembaga pelatihan tenaga kesehatan yang secara resmi telah terakreditasi oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan (Ditjen Nakes), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sejak Maret 2025.
Pentingnya Pelatihan Berkelanjutan untuk Tenaga Medis
Kompetensi tenaga medis bukanlah sesuatu yang dapat diraih sekali seumur hidup. Ia menuntut proses pembelajaran dan pelatihan berkelanjutan yang terstruktur dan terstandar. Oleh sebab itu, kehadiran lembaga pelatihan seperti Halodoc Academy menjadi sangat penting.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, khususnya Pasal 258 ayat 1 dan 2, setiap tenaga medis dan tenaga kesehatan wajib mengikuti pelatihan kompetensi berkelanjutan dari lembaga yang telah diakui pemerintah pusat. Hal ini ditegaskan kembali dalam Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2024, yang mengatur bahwa pelatihan harus berbasis kebutuhan, memiliki kurikulum terstandar, dan bisa disampaikan dalam berbagai metode seperti seminar, workshop, mentoring, hingga coaching.
Ketimpangan Akses dan Solusi Inklusif
Data Kemenkes tahun 2023 mengungkap fakta bahwa hanya sekitar 9,3% dari total 2 juta tenaga kesehatan di Indonesia yang telah mengikuti pelatihan terakreditasi. Artinya, lebih dari 1,8 juta tenaga kesehatan masih belum memiliki akses memadai terhadap pengembangan kompetensi, terutama mereka yang bertugas di wilayah luar kota besar.
Kondisi ini menjadi dasar penting hadirnya solusi berbasis teknologi seperti Halodoc Academy, yang memungkinkan tenaga kesehatan dari seluruh pelosok negeri—baik di daerah terpencil maupun kota besar—untuk mendapatkan pelatihan yang relevan dan bersertifikasi.
“Transformasi layanan kesehatan tidak cukup hanya dengan teknologi. Dibutuhkan tenaga kesehatan yang kompeten dan sistematis dalam pelayanan. Halodoc Academy menjadi pengejawantahan nyata dari komitmen kami untuk menjaga kualitas layanan, memperkuat peran mitra, dan memberikan edukasi kepada publik,” kata Adeline Fiane Hindarto, Direktur Halodoc Academy
Hingga Mei 2025, Halodoc Academy telah menjangkau lebih dari 55.000 peserta pelatihan. Seluruh programnya berbasis Satuan Kredit Profesi (SKP) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan tercatat secara resmi dalam Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKN).
Pelatihan tersebut juga terintegrasi melalui platform nasional [https://lms.kemkes.go.id/](https://lms.kemkes.go.id/) sehingga tenaga kesehatan dapat mencari, mengikuti, dan mengakses informasi program pelatihan secara terbuka dan transparan.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan profesional saya. Selain mendapatkan SKP dari Kemenkes RI, saya juga mendapatkan update terkait inovasi medis terbaru. Tim Customer Support pun sangat responsif dan siap membantu jika ada kendala selama proses pendaftaran pelatihan,” ujar salah satu peserta pelatihan, dr. Debora Kim.