Konsumsi Ayam Setengah Matang Bisa Picu Kelumpuhan
- Pixabay
VIVA.co.id – Ketika memasak ayam, seringkali orang tidak tahu seberapa matang mereka memasaknya. Padahal peneliti Amerika telah mengidentifikasi sebuah bakteri membahayakan yang ditemukan pada daging ayam yang dimasak setengah matang.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Autoimunitas menunjukkan bahwa jika ayam tidak dimasak dengan suhu minimum yang tepat, bakteri, Campylobacter jejuni, yang masih ada dalam makanan dapat memicu Guillain-Barre Syndrome (GBS).
Dilansir dari laman Times of india, GBS adalah gangguan auto imun dan penyebab utama terhadap kelumpuhan neuromuskuler akut pada manusia.
"Studi ini menunjukkan bahwa genetik tertentu pada manusia yang terpapar bakteri Campylobacter, memicu munculnya penyakit ini," kata pemimpin penelitian Linda Mansfield, Profesor di Michigan State University, di Amerika Serikat.
Selanjutnya, sebagian besar bakteri yang ditemukan menjadi resisten antibiotik, beberapa menjadi lebih berbahaya ketimbang menjadi lebih baik.
Penggunaan antibiotik tertentu justru memperburuk tanda-tanda neurologis, karena mengurangi jumlah kekebalan tubuh, sehingga mampu menyerang organ dan jaringan si penderita.
Meskipun diyakini bahwa penyebabnya adalah sistem autoimun, namun Penyebab utamanya masih belum bisa dipastikan.
Bakteri campylobacter jejuni dikenal sebagai penyebab gangguan autoimun lain seperti penyakit radang usus dan arthritis.
Dalam studi tersebut, para peniliti juga menghasilkan tiga model penelitian praklinis penyakit GBS yang mewakili dua bentuk yang berbeda dari sindrom yang terlihat pada manusia.
Banyak pasien dengan GBS yang sakit kritis dan tidak dapat berpartisipasi dalam uji klinis. Dengan demikian, model ini memiliki potensi besar untuk penemuan pengobatan baru untuk kelumpuhan ini.
"Model kami sekarang memberikan kesempatan unik untuk memahami bagaimana jenis genetik pribadi Anda dapat membuat Anda lebih rentan terhadap bentuk-bentuk tertentu dari GBS," tambah Mansfield.
Mansfield sekarang ingin dengan cepat untuk menguji obat melawan GBS pada model yang dirancangnya.
"Tentu saja, pengobatan baru akan menjadi lebih baik, tapi terapi untuk mencegah GBS dari berkembang di tempat pertama akan menjadi strategi terbaik sehingga orang tidak harus menderita dengan kelumpuhan," katanya.