Persalinan Normal Salah Satu Penyebab Mulut Rahim Lunak

Ibu hamil.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Di masa kehamilan, ada banyak hal yang terjadi. Bukan hanya perubahan proses tumbuh kembang janin, tapi juga proses perubahan yang terjadi pada tubuh ibu.

Mau Bayi Tabung Harganya Mahal? Dokter Ungkap Cara Ini Bisa Menekan Biaya

Bukan hanya perutnya yang terlihat membesar selama proses kehamilan, kadangkala ibu juga mengalami masalah lemahnya otot-otot pada mulut rahim. Hal ini, tentu bisa menyebabkan masalah keguguran jika tidak segera ditangani.

Ya, masalah mulut rahim lunak, sangat mungkin dialami ibu hamil. Namun, hal ternyata tersebut bisa dicegah dengan beberapa cara.

Apa Itu Diagnosis Prenatal? Bisa Deteksi Kelainan pada Bayi, Cacat Hingga Down Syndrome Sebelum Lahir

Dalam bahasa medis, kondisi mulut rahim lunak dikenal dengan serviks inkompeten. Kondisi tersebut memungkinkan janin mengalami persalinan prematur. Untuk itu, diperlukan beberapa pencegahan sejak dini.

"Saat memeriksakan diri ke dokter, riwayat keguguran atau kuret harus diberikan secara akurat. Karena beberapa riwayat tersebut memungkinkan terjadinya serviks inkompeten," ujar spesialis Obgyn, dr. Ridwan Mahmuddin, SpOG, kepada VIVA.co.id.

Luna Maya Blak-blakan Soal Rencana Punya Anak

Ridwan menyebutkan beberapa penyebab yang memungkinkan terjadinya serviks inkompeten mencakup riwayat pembedahan di mulut rahim, multiparitas (banyak anak lahir normal), riwayat kuretasi dengan dilatasi (pelebaran paksa mulut rahim) serta penyakit kerusakan kolagen sistemik. Kaum wanita, lanjutnya, harus waspada dengan beberapa penyebab tersebut.

"Mereka yang rentan seperti yang melahirkan banyak anak secara normal atau beberapa kali dikuret. Selain itu, mereka yang pernah konisasi pada kanker serviks stadium dini, juga berpotensi sebabkan serviks inkompeten," lanjut Ridwan.

Tindakan langsung pada rahim tersebut, membuatnya rentan mengalami degradasi atau penghancuran kolagen di mulut rahim. Oleh karena itu, diharapkan agar para wanita rutin memeriksa area intimnya, khususnya pada mereka yang rentan.

"Banyak cara yang membuat kolagen mulut rahim terdegradasi. Adanya trauma terus menerus pada mulut rahim, membuat wanita harus rutin memeriksakan diri," lanjut Ridwan.

Ilustrasi ibu hamil.

Tekan Risiko Stunting, Kini Ada Buku Panduan Nutrisi untuk Kehamilan

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, yang dirilis Kementerian Kesehatan pada awal 2025, menunjukkan bahwa hampir 20 persen anak-anak Indonesia alami stunting.

img_title
VIVA.co.id
28 Juni 2025