Konsumsi Permen saat Hamil Picu IQ Rendah Pada Anak

Ilustrasi ibu hamil.
Sumber :
  • Pixabay/Pexels

VIVA.co.id – Keinginan untuk mengonsumsi makanan manis selama hamil, adalah hal yang wajar. Sayangnya, konsumsi cokelat, es krim, permen, dan sebagainya, dapat berdampak buruk pada janin.

Mau Bayi Tabung Harganya Mahal? Dokter Ungkap Cara Ini Bisa Menekan Biaya

Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa ibu hamil yang konsumsi makanan manis, khususnya jenis permen tertentu, dapat berdampak buruk pada perkembangan janin. Efek buruk tersebut diyakini dapat berdampak dalam jangka panjang.

Studi terbaru dari University of Helsinki, menyarankan agar para calon ibu berpikir dua kali untuk konsumsi makanan-makanan manis tersebut. Penemuan dalam American Journal of Epidemiology, menjelaskan bahwa jenis permen black licorice dan pemanis alami dari glycyrrhizin dapat berdampak negatif secara jangka panjang.

Apa Itu Diagnosis Prenatal? Bisa Deteksi Kelainan pada Bayi, Cacat Hingga Down Syndrome Sebelum Lahir

Peneliti menemukam bahwa anak-anak yang terpapar licorice dalam jumlah besar, selama dalam masa kandungannya, memiliki performa yang lebih buruk. Mereka memiliki IQ yang lebih rendah, sehingga tes kognitifnya akan bernilai buruk.

Dari studi tersebut, menemukan bahwa konsumsi 500 miligram glycyrrhizin dan 250 gram licorice membuat IQ anak menjadi rendah. Para anak-anak terbukti memiliki kapasitas memori yang lebih rendah, bahkan menunjukkan tanda ADHD. Serta, para anak perempuan ditemukan mengalami pubertas dini.

Luna Maya Blak-blakan Soal Rencana Punya Anak

Untuk itu, para peneliti menyarankan, agar para ibu hamil membatasi asupan permen jenis licorice dalam jumlah besar. Di samping itu, sebaiknya para ibu hamil juga dapat memilih asupan yang lebih sehat untuk dirinya, serta janin yang dikandung. (asp)

Ilustrasi ibu hamil.

Tekan Risiko Stunting, Kini Ada Buku Panduan Nutrisi untuk Kehamilan

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, yang dirilis Kementerian Kesehatan pada awal 2025, menunjukkan bahwa hampir 20 persen anak-anak Indonesia alami stunting.

img_title
VIVA.co.id
28 Juni 2025