Cara Pemerintah Cegah Bullying

Ilustrasi korban bullying
Sumber :
  • Pixabay/ wokandapix

VIVA – Kasus bullying yang masih tinggi dan terus terjadi di sekolah membuat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) membuat sebuah pendekatan. Pendekatan ini kemudian mendorong lahirnya sekolah ramah anak.

Areum Eks T-ara Buka Suara Soal Ancaman dan Bullying yang Dilakukan Hyo-young

Deputi Perlindungan Anak KPPPA Sri Danti Anwar mengatakan, di dalam pendekatan tersebut salah satunya diisi dengan program disiplin positif. Program ini melibatkan para pendidik dan guru dari tingkat SD sampai SMA untuk dilatih agar bisa mencegah kekerasan di sekolah.

"Disiplin positif adalah bagaimana sekolah tidak memberikan hukuman kepada siswa dan bagaimana pihak pendidik bisa memahami anak," kata Danti saat jumpa pers di Gedung KPPPA, Jakarta, Rabu 31 Oktober 2018.

Ruben Onsu Tak Kasih Ampun pada Netizen yang Sebut Anaknya Calon Wanita Penghibur

Selain di sekolah atau rumah, kasus bullying yang kini juga marak ada di media sosial. Untuk ini, KPPPA melakukan upaya dengan mengajak Kominfo memberikan pemahaman mengenai internet sehat.

"Ini sudah dilakukan beberapa tahun dan sudah ada MoU di mana kita melibatkan anak-anak remaja untuk diadvokasi mengenai dampak negatif dan positif internet," kata Danti.

Ribuan Mahasiswa Baru Ikuti Founder’s 5K Run, Kampanyekan Setop Bullying

Bullying yang kini juga sudah merambah hingga ke desa-desa harus ditangani dengan melibatkan peran serta masyarakat. Karena itu, KPPPA membuat model perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat. Kepala-kepala desa diajak untuk melibatkan organisasi perempuan untuk bergerak agar anak bisa terawasi, terpantau, dan terlindungi.

Ilustrasi bunuh diri.

Pilu, Angka Kasus Bunuh Diri di Indonesia Meningkat! Didominasi Anak di Bawah 15 Tahun

Kasus bunuh diri di Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 2024 ini saja, dilaporkan ada 826 kasus bunuh diri, menurut laporan Into The Light Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024