Cegah Maloklusi, Ini Tips Memilih Dot yang Tepat untuk Kesehatan Gigi Anak Sejak Dini

drg. Aliyah, Spesialis Kedokteran Gigi Anak (Sp.KGA)
Sumber :
  • VIVA/Siti Adisya Kirana

Jakarta, VIVA – Banyak orang tua yang belum tahu bahwa memilih dot bayi ternyata punya pengaruh besar terhadap kesehatan mulut dan gigi si kecil. Menurut drg. Aliyah, Spesialis Kedokteran Gigi Anak (Sp.KGA), pilihan dot yang tepat bukan hanya membuat bayi nyaman, tetapi juga bisa mendukung pertumbuhan gigi dan rahang yang sehat.

Expo Edukasi Anak dan Parenting Terlengkap Hadir di ICE BSD

drg. Aliyah menyampaikan bahwa dot ortodontik jauh lebih baik dibandingkan dot konvensional. Menurutnya, dot konvensional yang bentuknya seperti ceri tidak mengikuti bentuk alami mulut bayi. Sedangkan dot ortodontik didesain menyerupai struktur mulut sehingga dapat membantu proses mengisap, menelan, dan bernapas bayi dengan lebih alami dan nyaman.

drg. Aliyah, Spesialis Kedokteran Gigi Anak (Sp.KGA)

Photo :
  • VIVA/Siti Adisya Kirana
Nia Ramadhani Ungkap Rahasia Parenting, Mainan Anak Tak Harus Mahal

“Bentuk dot ortodontik ini membantu lidah tetap berada di posisi yang benar, yaitu di langit-langit mulut sehingga mendorong pelebaran rahang atas dengan alami,” kata drg. Aliyah dalam acara Playdate and Talk Baby Huki pada Senin, 28 April 2025 di Jakarta Selatan.

Hal ini penting karena dengan posisi lidah yang baik, pertumbuhan rahang dan gigi anak akan lebih optimal. Sebaliknya, penggunaan dot konvensional dalam jangka panjang berisiko menekan struktur gigi dan rahang dan bahkan bisa menyebabkan maloklusi atau ketidakteraturan susunan gigi.

Wujudkan Generasi Emas, Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono Dorong Parenting Cerdas

"Penelitian menunjukkan bahwa risiko terjadinya maloklusi bisa turun sampai 90% jika kita menggunakan dot ortodontik dibandingkan dot biasa," ungkapnya. 

Salah satu contoh maloklusi yang sering terjadi akibat penggunaan dot yang kurang tepat adalah gigi tonggos, di mana gigi atas menjadi jauh lebih maju dibanding gigi bawah.

Tips Merawat Kesehatan Mulut Sejak Bayi

Tidak hanya memilih dot yang tepat, drg. Aliyah juga mengingatkan pentingnya merawat kesehatan mulut bayi sejak lahir, bahkan sebelum gigi pertama tumbuh. 

"Bayi baru lahir memang belum punya gigi, tapi bukan berarti kita mengabaikan kebersihan mulutnya," tegasnya.

Menurut drg. Aliyah, pembersihan mulut bayi bisa dilakukan dengan cara sederhana, yaitu menggunakan kasa steril yang dibasahi air matang untuk membersihkan gusi, lidah, dan langit-langit mulut bayi secara perlahan.

Memasuki usia 6 bulan saat gigi pertama mulai tumbuh, orang tua sudah dianjurkan menggunakan infant toothbrush atau sikat gigi khusus bayi. Infant toothbrush biasanya punya dua sisi, yaitu satu sisi berupa sikat silikon halus untuk gigi, dan sisi lainnya berbentuk tonjolan lembut untuk membersihkan lidah.

Acara Playdate and Talk Baby Huki

Photo :
  • VIVA/Siti Adisya Kirana

"Kebersihan lidah, gusi, dan langit-langit tetap harus dijaga walaupun giginya baru satu-dua. Sikat gigi dua kali sehari, pagi dan malam, dengan waktu masing-masing sekitar dua menit," sarannya. 

Tak kalah penting, drg. Aliyah mengimbau agar anak-anak dijadwalkan pemeriksaan gigi secara rutin, idealnya setiap 4 bulan sekali atau tiga kali dalam setahun. Ini untuk memastikan perkembangan gigi dan mulut mereka berjalan dengan baik dan bisa mendeteksi dini jika ada masalah.

Di akhir penjelasannya, drg. Aliyah kembali mengingatkan bahwa memilih perlengkapan bayi, seperti dot dan sikat gigi bukan sekadar soal kenyamanan, tetapi soal memastikan yang terbaik untuk masa depan kesehatan anak. 

"Apa pun yang pertama kali kita berikan ke anak harus yang terbaik, termasuk dot dan cara menjaga kebersihan mulut mereka," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya