Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak Sejak dalam Kandungan

Wanita hamil.
Sumber :
  • Pixabay/Pexel

VIVA.co.id – Membuat anak jadi lihai berbahasa bukan perkara mudah. Anak harus sering diberikan stimulasi berbicara. Terkadang, cara menstimulasi inilah yang cenderung dilupakan orang tua.

Mau Bayi Tabung Harganya Mahal? Dokter Ungkap Cara Ini Bisa Menekan Biaya

Di usia tujuh bulan dalam kandungan, si kecil sudah bisa mendengar pembicaraan orang-orang di sekitarnya. Ternyata, hal ini juga yang dapat dilakukan orangtua untuk menstimulasi perkembangan bahasa anak.

"Stimulasi sejak usia kandungan tujuh bulan. Ketika sudah lahir, anak akan merasa pernah kenal dengan kata-kata yang diucapkan, jadi stimulasi di otak sudah terbentuk," ujar psikiater dr Gitayanti Hadisukanto, Sp.KJ (K) kepada VIVA.co.id di Jakarta.

Apa Itu Diagnosis Prenatal? Bisa Deteksi Kelainan pada Bayi, Cacat Hingga Down Syndrome Sebelum Lahir

Mulai perdengarkan musik maupun ajak berbicara selama dalam kandungan, bagi Gita, sangat bermanfaat untuk stimulus bahasa anak. Kemudian, saat anak sudah lahir, stimulasi berbahasa juga harus diberikan sejak dini.

"Anak usia tiga sampai empat tahun, stimulasinya harus intens. Salah satu caranya dengan interaksi dari orangtua yang dilakukan dengan intens dan secara langsung melalui bermain," kata Gita.

Luna Maya Blak-blakan Soal Rencana Punya Anak

Dengan bermain bersama, lanjut Gita, anak yang diajak bermain peran, cenderung lihai dalam berinteraksi. Orang tua juga disarankan menempatkan diri sebagai teman sebaya si kecil.

"Orang tua harus memegang stimulasi dengan bermain bersama, bukan menemani bermain saja. Bermain bersama dengan pretend play seperti main jual-jualan atau masak-masakan," kata Gita. (ren)

Ilustrasi ibu hamil.

Tekan Risiko Stunting, Kini Ada Buku Panduan Nutrisi untuk Kehamilan

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, yang dirilis Kementerian Kesehatan pada awal 2025, menunjukkan bahwa hampir 20 persen anak-anak Indonesia alami stunting.

img_title
VIVA.co.id
28 Juni 2025