Berburu Korban dari Media Sosial jadi Kepuasan Kaum Pedofil

Seto Mulyadi, Ketua Komnas Perlindungan Anak.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Aji YK Putra

VIVA.co.id – Pakar serta pemerhati anak, Seto Mulyadi, baru saja menghadiri konferensi ke-29 kejahatan terhadap anak di Dallas, Amerika Serikat. Dari hasil tersebut, ia lantas bekerja sama dengan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya untuk fokus pada pemberantasan kasus tersebut.

Perusuh Demo Jakarta Dicokok Bertambah Jadi 43 Orang, Ada Anak di Bawah Umur Ikut Jadi Tersangka!

Grafik kejahatan terhadap anak tengah meningkat beberapa waktu ke belakang. Seto membeberkan jenisnya secara rinci kepada VIVA.co.id.

"Intinya, penekanan yang sekarang sedang marak yaitu pornografi terhadap anak secara online," ujarnya, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Jumat, 25 Agustus 2017.

KPAI Soroti Pelibatan Anak-anak dalam Aksi Demo Anarkis dan Penjarahan, Minta Pihak Provokasi Ditindak

Tak hanya pihak keamanan yang berwenang menangani kasus ini. Orang-orang sekitar anak yang bersangkutan juga mampu menyelamatkan agar tindakan menyeleweng tersebut dapat diberantas secara tuntas.

"Guru harus melindungi anak dan putra-putrinya. Konferensi itu mengajarkan bahwa kita harus mewaspadai kejahatan terhadap anak melalui media daring, karena itu jadi kepuasan tersendiri bagi kaum pedofilia," kata pria yang akrab disapa Kak Seto itu.

Miris! 1.747 Pelaku Kerusuhan Demo di Jateng Mayoritas Anak-anak

Meski mengaku tak berwenang atas jerat hukum, namun Seto berharap agar kasus kejahatan terhadap anak, khususnya pedofilia, dapat ditekan. Orangtua menjadi kunci penting dalam menanamkan kewaspadaan dalam diri sang anak.

"Untuk para orangtua harus lebih mendekatkan diri pada anak-anak, jangan terlalu menggantungkan diri ke media sosial," tuturnya.

Ilustrasi lokasi gantung diri

Himpitan Ekonomi, Ibu di Bandung Bunuh 2 Anaknya Lalu Gantung Diri

Seorang ibu rumah tangga berinisial E (34) yang ditemukan tewas bersama dua anak lelakinya pada Jumat, 5 September 2025, dini hari.

img_title
VIVA.co.id
5 September 2025