Banyak Kekerasan pada Anak, Sumbernya Adalah Frustasi

Poster anti-kekerasan terhadap anak.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Tingkat kekerasan pada anak di Indonesia masih berada dalam angka yang tinggi. Kondisi ini tentunya mendorong semua pihak untuk melakukan cara agar kekerasan pada anak tidak terus bertambah.

Santri di Bone Kini Dapat Makan Gratis Tiap Siang, Menteri Agama: Ini Penggerak Ekonomi Rakyat

Sekjen Komisi Nasional Perlindungan Anak, Dhanang Sasongko mengatakan, kondisi lingkungan bisa menyebabkan anak menjadi korban maupun pelaku dalam kekerasan anak, di antaranya adalah kondisi keluarga.

"Komunikasi antara orangtua dan anak terlihat banyak terjadi kendala sehingga banyak anak tidak bahagia, tidak mendapatkan apresiasi di rumah, sehingga berpotensi menyimpang perilakunya," ujar Dhanang saat ditemui di Kantor Komnas Anak beberapa waktu lalu.

DPR RI Sambut Aspirasi Warga Teluk Bayur dan Suka Karya: Negara Hadir untuk Tegakkan Keadilan

Dhanang pun mengimbau kepada keluarga Indonesia agar mampu membangun komunikasi yang harmonis dan penuh kasih sayang sehingga anak menjadi nyaman, aman, dan punya perilaku positif.

Selain itu, lingkungan pendidikan juga bisa menjadi sumber terbentuknya kekerasan anak. Diskriminasi dan intimidasi berpotensi mengakibatkan perilaku menyimpang anak dalam bentuk bullying.

Rasio Gini Turun ke 0,375, BPS: Ketimpangan di Perkotaan Lebih Tinggi dari Desa

"Sampai ada yang mencium lem, minum obat tanpa dosis yang dibatasi, semua itu karena anak-anak ingin lari dari kenyataan. Merasa tidak nyaman, stres karena apa yang terjadi di lingkungan sekolah, banyak kekerasan anak sumbernya adalah frustasi," lanjut Dhanang.

Ketidakpedulian masyarakat juga menambah parah tindakan kekerasan pada anak. Masyarakat diimbau untuk peduli dan memperhatikan tempat-tempat yang banyak menjadi tempat berkumpul anak-anak seperti warnet.

Tidak ada pengawasan dari masyarakat, banyak warnet yang kemudian menjadi akses anak-anak terhadap pornografi. Masyarakat bisa ikut mengawasi pengaturan jam buka warnet, tidak ada warnet yang memakai sekat atau tirai sehingga menghindarkan anak dari tontonan yang tidak sesuai.

Anggota Komisi III DPR RI, Martin Daniel Tumbelaka

DPR Minta Polisi Tindak Tegas 9 Terduga Perusak Rumah Doa di Padang

Anggota Komisi III DPR RI meminta aparat penegak hukum menindak tegas 9 terduga perusakan rumah doa di Padang, Sumatra Barat

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2025