Kisah Pendaki Cilik Bikin Sang Ayah Nangis di Puncak Cartenz

Khansa Syahlaa saat berhasil ke puncak Cartenz
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Seorang anak berusia 12 tahun bernama Khansa Syahla sudah berhasil menaklukkan tujuh puncak tertinggi di Indonesia. Tapi, perjalanannya menuju puncak Cartenz di Papua menjadi yang tersulit.

Seorang Remaja Hilang Usai Pamit Mau Main ke Taman Love Kaki Gunung Gamalama

Puncak Cartenz di pegunungan Jayawijaya adalah puncak gunung tertinggi di Tanah Air, dengan ketinggian 4.884 Mdpl. Bukan hal mudah untuk menaiki pegunungan yang terjal ini.

Bahkan banyak orang dewasa yang gagal mencapai puncak. Tapi pada 2017 silam, Khansa berhasil menjadi pendaki termuda yang mendaki gunung tersebut ketika usianya masih 11 tahun.

Pertama Kali Mendaki Gunung? Biar Kaki Tak Cepat Pegal Coba 5 Latihan Ini Dulu!

Tepat pada 15 Juli 2017 pukul 16:00 WIB, Khansa berhasil mencapai puncak Cartensz. Lewat usaha tak mudah dan pastinya menguras keringat dan air mata.

Khansa harus melewati jalur bebatuan yang terjal, memanjat tebing curam, hingga melintasi jurang dengan seutas tali sebagai pijakan. Melihatnya saja sudah bikin kaki bergetar.

4 Hal yang Wajib Diketahui Pendaki Pemula Sebelum Naik Gunung

Namun, Khansa dengan perlahan melawan ketakutannya dan sukses. Sang ayah, Aulia Ibnu, sampai meneteskan air mata saat putri kecilnya berhasil melewati rintangan berat tersebut.

“Terus, pelan-pelan,” ujar sang ayah mengingatkan. Sesekali terdengar suara Khansa seperti ketakutan, tapi sang ayah terus menenangkan putrinya. “Khansa bisa, pasti bisa.”

Air mata sang ayah pun tak terbendung saat melihat Khansa melewati ujian lewati titian tali tersebut. “Allahu akbar!” teriak Aulia sambil menangis. 

Ingin tahu bagaimana beratnya perjalanan Khansa mendaki menuju puncak Cartenz? Lihat dalam video ini.

Tim SAR gabungan melakukan evakuasi pendaki asal Brasil jatuh di Rinjani

Jenazah Pendaki Brasil Juliana Marins Dipulangkan Dini Hari Nanti dari Bali ke Rio de Janeiro

Jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang tewas setelah terjatuh ke jurang saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan dipulangkan ke negaranya.

img_title
VIVA.co.id
30 Juni 2025