- ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
"Dan terakhir itu, ini yang juga rutin kita lakukan setiap Ramadan yaitu memaksimalkan ibadah di 10 malam terakhir bulan Ramadan, atau itikaf Ramadan," ujar Iman.
Semarak ibadah di bulan Ramadan ini dirasakan pula pegawai Menara Bank Mandiri. Ratusan pegawai setiap harinya memenuhi Masjid An Nur, yang ada di komplek perkantoran Menara Mandiri. Tak jauh beda kegiatannya, selain salat lima waktu berjamaah, ceramah ba'da Zuhur dan tadarus Alquran.
Di akhir Ramadan, selain menerima dan menyalurkan zakat fitrah, Masjid An Nur di Gedung Menara Mandiri ini juga membagi-bagikan santunan bagi anak-anak yatim dan dhuafa. Donasinya dari masing-masing divisi Bank Mandiri yang ada di komplek perkantoran tersebut. "Jadi kita membantu menyalurkannya," kata Ustaz Roni, DKM Masjid An Nur, Menara Mandiri kepada VIVA, Rabu, 23 Mei 2018.
Pegawai yang mengikuti kajian-kajian selama Ramadan juga beragam. Ada yang pegawai senior, tak sedikit juga pegawai yang masih muda. Semua antusias, apalagi ini bulan Ramadan, di samping berpuasa mengikuti pengajian diselingi tanya jawab membuat pengajian lebih hidup dan bergairah.
Dibanjiri Anak Muda
Angga Noviar (34), seorang PNS muda yang bekerja di Pemprov DKI Jakarta, mengaku sangat antusias mendengar ceramah agama yang ada di masjid sekitar kantornya, di Balai Kota. Tak hanya saat Ramadan, acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra Mi'raj, dan tausiyah harian usai salat Zuhur, Angga sering menghadirinya.
"Selagi ada kegiatan keagamaan dan saya bisa ikut tanpa mengganggu jam kerja ya saya ikut. Saya hanya berusaha menjalankan Ibadah sesuai ajaran Islam yang berlaku," kata Angga saat ditemui VIVA di Masjid Fatahillah, Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 23 Mei 2018.
Menurut Angga, saat Ramadan seperti ini, Masjid Fatahillah Balai Kota memang cukup banyak mengisi kegiatan Ramadan. Seperti tausiyah agama, ta'jil dan makan gratis, menyalurkan Zakat Infaq dan Sodaqoh, Tadarus Alquran, serta Salat Tarawih.
Sebagai umat muslim yang menjalankan perintah Agama, Angga mengatakan terus berusaha mengikuti kegiatan keagamaan yang ada. Ada banyak faktor kata Angga, yang memacu anak muda sepertinya ingin terus meningkatkan Ibadah. Antara lain, lingkungan keluarga dan saat ini banyak pengajian di berbagai media sosial Youtube yang dibawakan oleh ustaz-ustaz muda, seperti Ustaz Tengku Hanan Attaki, Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Abdul Somad, dan banyak lainnya.
Penyampaian dakwah dengan cara kekinian, lugas tetap mengacu pada Alquran dan Sunnah, namun tidak terkesan angker. Hal itu membuatnya sadar dan termotivasi. Bahwa tidak perlu menunggu tua untuk bisa beribadah dan menjadi muslim yang taat. "Saya hanya ingin ketenangan batin. Pahala bagi saya adalah bonus. Yang terpenting adalah ridho Allah," ujarnya mantap.