- ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Yang membuat tragis, kasus yang menimpa Ari bukanlah insiden pertama. Data yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, Ari adalah korban ke-7 yang meregang nyawa akibat dari panasnya rivalitas Persib dan Persija sejak 2012 lalu.
27 Mei 2012 menjadi hari kelam bagi tiga pemuda, yakni Rangga Cipta Nugraha, Lazuardi, dan Dani Maulana. Ketiganya saat itu meregang nyawa di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), lokasi digelarnya pertandingan Persija melawan Persib.
Setelah itu, tensi agak menurun. Baru empat tahun berselang, tepatnya 6 November 2016, ada dua pendukung Persija yang tewas. Mereka adalah Gilang dan Harun Al Rasyid yang dikeroyok di Tol Palimanan, Cirebon usai mendukung Macan Kemayoran melawan Persib di Stadion Manahan, Solo.
Selang setahun kemudian, Ricko Andrean menjadi korban pengeroyokan di Stadion GBLA. Dia adalah korban salah sasaran, karena dituduh pendukung Persija. Sejatinya Ricko merupakan seorang pendukung Persib yang di media sosial menunjukkan kecintaan kepada klub begitu mendalam.
Aksi kekerasan yang melibatkan suporter tidak hanya terjadi di area stadion. Pada awal Agustus 2018 silam, sekelompok suporter Persitara Jakarta Utara terlibat tawuran dengan warga di fly over Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur.
Dalam insiden ini, tak hanya mengakibatkan seorang meninggal dunia. Namun, juga mengakibatkan dua orang lainnya mengalami luka-luka parah.
Insiden tawuran ini dipicu aksi sekitar 300 suporter yang turun ke jalan untuk mengambil makanan dan minuman pedagang di pinggir jalan. Tak terima dengan hal itu, pedagang dan masyarakat sekitar lokasi memberikan perlawanan terhadap suporter. Bentrok pun terjadi.
Sementara itu, pada Mei 2018 lalu, konvoi bus suporter Persija diserang sekelompok orang tak dikenal saat melintas di Jalan Tol Jakarta Bogor Ciawi, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ratusan bus yang sedang konvoi dari Stadion Pakansari ke Jakarta, diserang OTK (orang tak dikenal) dari tepi jalan.
OTK menyerang bus-bus yang ditumpangi Jakmania, dengan cara melempari batu ke arah bus. Sejumlah bus mengalami kerusakan. Ratusan Jakmania yang berada dalam bus pun menyerang balik OTK yang bersembunyi di semak-semak tepian tol.