SOROT 589

Muslihat Kerajaan Abal - abal

Raja Keraton Agung Sejagat, Toto Susanto dan permaisurinya, Fanni Aminadia.
Sumber :
  • VIVAnews/Dwi Royanto

Awalnya Slamet mengira kalau KAS tersebut seperti organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Hal tersebut dilihat saat ada acara pada bulan Agustus 2019  diadakan pertemuan, acara tersebut mengatasnamakan Laskar Merah Putih.

Kilas Balik Perjalanan Hidup Lord Rangga, Dikenal Berkat Jadi Petinggi Sunda Empire

Kala itu, ketika acara berlangsung menuai keanehan. Slamet menceritakan saat itu pakaian yang dikenakan oleh peserta tak lazim. Mereka mengenakan pakaian ala kerajaan. "Pesertanya banyak ada 300 an orang. Tapi pakaiannya enggak lazim. Itu baru awal mula kami merasa heran dengan adanya kegiatan tersebut," ujarnya.

Batu prasasti yang dibuat Keraton Agung Sejagat.Batu prasasti yang dibuat KAS 

Harta Berjalan Lord Rangga Sunda Empire, dan Pemilik Mobil Toyota Tak Perlu Risau

Keanehan lain muncul, pada bulan Oktober 2019, KAS mendatangkan sebuah batu cukup besar dari tetangga kecamatan. Saat batu tersebut sampai di lokasi ada semacam ritual-ritual. Kemudian disusul pada tanggal 29 Desember 2019, ada peresmian keraton serta puncaknya tanggal 10-12 Januari 2020.

Menurut Slamet, saat ada ritual-ritual tersebutlah warga sudah mulai resah. Slamet sering mendapatkan keluhan dari warga yang pemukimannya dekat dengan markas KAS. "Warga mulai resah karena sering ada ritual disitu apalagi sampai ada bau kemenyan yang menyengat. Itu membuat warga takut, juga anak-anak merasa takut," tuturnya. 

Sebelum Meninggal, Lord Rangga Beri Pesan ke Calon Presiden 2024

Terkait izin kegiatan, KAS sering memberikan surat pemberitahuan ke pemerintah desa. Namun bukan bentuk izin kegiatan, mereka hanya melakukan komunikasi dan meminta surat pengantar keramaian. Kemudian untuk surat izin kegiatan KAS sering meminta izin ke Polres Purworejo, namun pihak Polres tak pernah menerbitkan izin untuk kegiatan KAS.

"Kalau ditanya soal kegiatannya apa, mereka ya hanya menjawab kegiatan-kegiatan tersebut hanya pertemuan lintas budaya dan karnaval. Kami memaklumi saat itu."

Kerajaan Baru di Abad Milenial

Menurut klaim Toto dan Fanni, Kerajaan Agung Sejagat muncul karena perjanjian yang dibuat antara Portugis dan Majapahit pada 500 tahun lalu telah berakhir. Menurut mereka, perjanjian yang dibuat pada tahun 1518 itu diteken oleh penguasa Majapahit, Prabhu Natha Girindrawardhana Dyah Ranawijaya, dengan Portugis sebagai wakil orang barat.

Perjanjian berakhir tahun lalu, artinya dominasi barat dalam mengontrol dunia, yang saat ini dipimpin oleh Amerika Serikat juga berakhir. Maka kekuasaan tertinggi harus dikembalikan pada penerus Majapahit, yaitu Keraton Agung Sejagat. Toto mengklaim kerajaannya menguasai seluruh dunia. Lembaga internasional, termasuk PBB, adalah kelengkapan kerajaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya