- VIVAnews/Dwi Royanto
"Padahal kondisi kita ini sekarang sudah sangat berat dalam melestarikan adat, menjaga tradisi, pusaka dan budaya yang ada di keraton-keraton seluruh Indonesia ini. Dan dengan ditambahnya muncul kerajaan-kerajaan yang baru-baru ini, sehingga masyarakat atau mungkin juga sebagian dari tokoh-tokoh pejabat atau tokoh yang lainnya melihat bahwa keraton-keraton yang benar-benar ada dan memang peninggalan raja-raja di seluruh Nusantara ini disamakan dengan keraton-keraton yang baru muncul ini," ujarnya.
Arief Natadiningrat berharap, pemerintah bertindak tegas terhadap hal-hal seperti ini, agar kegiatan melestarikan adat, menjaga tradisi, pusaka dan budaya yang sudah dilakukan oleh berbagai keraton di seluruh Indonesia bisa tetap berjalan tanpa ada kisah kerajaan abal-abal.
Teguh mengaku bersyukur dengan penangkapan Toto dan Fanni serta terkuaknya tipu muslihat keduanya. Ia berharap, aparat memberikan hukuman setimpal kepada dua tokoh kerajaan abal-abal yang banyak menipu warga tersebut.
"Saya bersyukur dan sangat terima kasih kepada jajaran Kepolisian karena telah menangkap dan membongkar kedok pimpinan KAS," ujar pria yang kesehariannya menjadi penjual es dawet ini menutup wawancara. [mus]
Baca Juga
Kerajaan Resmi Vs Kerajaan Abal Abal
