SOROT 411

Jejak Candu Kretek, Dari Nginang Sampai Rok'an

Usai kematian Djamhari pada tahun 1890-an rokok campuran tembakau dan cengkih yang konon dipercaya bisa untuk obat itu mulai dibuat masal di rumah-rumah warga.
Sumber :
  • Antara/ Arief Priyono

Tujuannya sederhana, yakni mematikan bisnis rokok kretek di Indonesia dan membuat jutaan petani tembakau di Indonesia merana.

Budayawan Indonesia sekaligus peneliti Kretek, M Sobari, menilai sejak lama memang telah berembus kabar bahwa rokok kretek di Indonesia menjadi ancaman. Khususnya bagi para pemilik rokok putih atau rokok filter tanpa cengkih.

Jargon yang diembuskan, kata Sobari, dimulai dari rokok mengganggu kesehatan, rokok membunuh hingga pun rokok itu adalah barang haram. "Ini kepentingan dagang. Asing itu sejak lama memang khawatir dengan produksi rokok kita," kata Sobari.

Atas dasar itu Sobari meyakini kuat apa yang selama ini dituduhkan kepada rokok Indonesia tidak berdasar. Bahkan, kata Sobari, ia menduga kuat ada isu kebutuhan farmasi asing di balik protes keras terhadap rokok di Indonesia.

"Jadi masyarakat  jangan mengambil kesimpulan baru sekarang. Dari dulu persaingan ini selalu ada. Sejarahnya sudah panjang. Mau ngomong soal riset-riset segala, jelas kok ini ada kepentingan dagang. Tujuannya mematikan petani," kecam Sobari.

Lalu, bagaimana sesungguhnya perdebatan rokok sampai saat ini? Indonesia masih terus berkisruh soal ini. Ancaman medis di balik bahaya rokok, bisa jadi ada benarnya. Dan kekhawatiran bila kretek Indonesia akan dimatikan oleh rokok asing mungkin juga ada benarnya.

Sebab,  hal ini pernah diutarakan oleh almarhum Agus Salim yang juga pahlawan nasional Indonesia. Lelaki berkumis putih yang pernah menjadi duta besar Indonesia untuk Inggris pertama kali ini.

Konon, pernah menyemburkan asap rokok kretek di hadapan para tamu dalam sebuah jamuan diplomatik di Kota London. Seperti tertuang dalam buku “Kretek: Cultural Heritage of Indonesia's Clove Cigarettes,” saat itu Agus Salim mengeluarkan asap putih dengan aroma khas menusuk di meja makan.

Spontan para tamu pun menanyai benda yang dia isap dan diembuskannya tersebut. Agus Salim pun menjawab, " It is (kretek) the reason for which the West conquered of the world."

Inovasi Jadi Prioritas Lewat Riset

(ren)

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa

Purbaya Pastikan Tarif Cukai Rokok Tak Naik di 2026, DPR: Lindungi Jutaan Buruh dan Petani

Keputusan Menkeu tidak menaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada 2026, dinilai mampu melindungi jutaan buruh dan petani kecil di industri tersebut.

img_title
VIVA.co.id
28 September 2025