- VIVA.co.id / Nur Faishal
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengaku sudah berupaya untuk menjaga sejumlah bangunan cagar budaya tersebut. Salah satunya adalah dengan memberikan insentif pajak bagi mereka yang mendiami bangunan cagar budaya.
Namun, Hendrar mengaku tetap belum bisa maksimal. Sebabnya, hampir 90 persen bangunan seperti di kawasan Kota Lama Semarang justru dimiliki oleh swasta.
"Kita enggak bisa intervensi ke bangunan privasi, artinya yang dimiliki orang. Meskipun sudah kita support dengan kemudahan aturan," katanya, Kamis, 9 Maret 2017.
Salah satu bangunan yang kini terancam tergerus adalah sisa-sisa bangunan surat kabar pertama Semarang, De Locomotif, di Jalan Kepodang Nomor 22-24 Kota Semarang. (VIVA.co.id/Dwi Royanto)
Bangunan sepanjang 20 meter dengan tinggi empat meter itu sebagiannya sudah dalam kondisi memprihatinkan. Alhasil, gedung yang pernah menjadi rumah produksi bacaan bagi RA Kartini sejak abad 18 itu menua dan menyedihkan.
Yunantyo Adi, anggota Komunitas Pegiat Sejarah Semarang mencatat setidaknya ada 20-an cagar budaya di daerah itu yang kini rusak dan hancur.
Menurutnya, setidaknya ada empat penyebabnya, pertama karena banyaknya cagar budaya adalah milik pribadi sehingga sulit diawasi, kedua karena lemahnya perhatian pemerintah, ketiga ketidaktahuan pemerintah dan keempat karena faktor alam. "Anggaran merawat juga cukup besar," katanya.
Selanjutnya, Tanggung Jawab Siapa?
Tanggung Jawab Siapa?
Benda Cagar Budaya, sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya merupakan tanggung jawab negara untuk melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan.
Bentuknya bisa berupa benda, bangunan struktur, situs dan kawasan perlu dikelola oleh pemerintah. Sejauh ini, sebagaiman dilansir dalam laman Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Total cagar budaya hingga tahun 2017 yang telah tercatat dan diakui di seluruh Indonesia ada sebanyak 1.386 buah. Dengan rincian dalam bentuk kawasan 20 buah, situs 299 buah, struktur 104 buah, benda 48 buah dan bangunan sebanyak 915 unit.
Berikut secara rinci laporan registrasi cagar budaya di Indonesia dalam periode 2013-2017:
Pendaftaran Cagar Budaya
2013Â Â Â 510
2014Â Â Â 2.831
2015Â Â Â 23.029
2016Â Â Â 26.208
2017Â Â Â 665
Total   52.243
Verifikasi Cagar Budaya
2013Â Â Â 487
2014Â Â Â 458
2015Â Â Â 1.406
2016Â Â Â 1.715
2017Â Â Â 280
Rekomendasi Cagar Budaya
2011Â Â Â 1
2013Â Â Â 8
2014Â Â Â 5
2015Â Â Â 72
2016Â Â Â 1.257
2017Â Â Â 80
Total   1.423
Penetapan Cagar Budaya
2014Â Â Â 1
2015Â Â Â 2
2016Â Â Â 1.315
2017Â Â Â 68
Total   1.386