Ciut Colek Rusia, Jerman Setop Rudal Taurus ke Ukraina?

VIVA Militer: Rudal jelajah Taurus KEPD-350
Sumber :
  • newsweekcom

VIVA – Kembalinya Donald Trump ke kursi Presiden Amerika Serikat (AS), ternyata berisiko besar bagi Ukraina. Kekhawatiran ini muncul dari para pejabat tinggi Uni Eropa (UE) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Trump Akan Bertemu Putin 15 Agustus di Alaska:

Jerman sebagai salah satu anggota NATO adalah salah yang intens mengirim paket persenjataan, untuk menyokong militer Ukraina. Sebab, sampai saat ini pasukan Volodymyr Zelensky masih harus menghadapi gempuran tentara Rusia.

Apa yang dikhawatirkan UE dan NATO mengarah pad pengiriman rudal jelajah buatan Jerman, Taurus KEPD 350.

Beli Minyak Rusia, India Kena Tarif Tambahan 25 Persen dari Trump

Meskipun bertenologi canggih, punya kemampuan menghancurkan target sejauh 500 kilometer, tetapi diklaim tidak akan mendongkrak kekuatan pasukan Ukraina melawan pasukan Rusia.

VIVA Militer: Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius

Photo :
  • bmvg.de
Sukhoi Su-57 Kini Bisa Luncurkan Rudal Hipersonik Tsirkon, Sistem Pertahanan Musuh Bisa Lumpuh Total?

Pernyataan Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, menegaskan kekhawatiran UE dan NATO jika negeri panser akan menangguhkan pengiriman rudal Taurus.

Meskipun, Pistorius menyebut bahwa Jerman akan terus menjaga konsistensi pengiriman bantuan senjata untuk Kiev. 

Dengan tegas ia juga menyatakan bahwa karakter dan kemampuan Taurus bukan hal yang bisa dibahas di depan publik. Dengan alasan, misi pengiriman rudal tersebut adalah misi Jerman yang berbeda.

"Ada argumen tentang (rudal) Taurus yang relevan dengan keamanan nasional dan strategi NATO. Dan, kita tidak boleh membahasnya (di depan publik)," ucap Pistorius.

VIVA Militer: Rudal jelajah Taurus KEPD 350 buatan Jerman

Photo :
  • newsweek.com

"Pada saat yang sama, Taurus tidak akan menjadi pengubah permainan (perang di Ukraina). Misi kami berbeda, sekarang kami harus memastikan bahwa Ukraina terus menerima pasokan berkelanjutan," katanya.

Pada September 2024 lalu, Kanselir Jerman, Olaf Schol, juga memberikan pernyataan yang hampir sama dengan Pistorius. 

Bahkan dalam pernyataannya, Schol dinilai enggan berkonfrontasi langsung dengan Rusia dengan menyediakan rudal Taurus.

"Penyerahan (rudal Taurus) hanya bisa dilakukan jika kami sendiri menentukan dan mendefiniskan targetnya. Dan, itu tidak mungkin dilakukan jika kami tidak ingin menjadi bagian dari konflik ini," ujar Pistorius.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.

Rusia Tegaskan Bencana Kemanusiaan Kian Parah Jika Israel Kuasai Gaza

Pemerintah Rusia memperingatkan negara zionis terkait rencana Israel untuk memperluas operasi militernya di Jalur Gaza.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2025