Usai Militer Amerika, Donald Trump Pecat Lusinan Anggota CIA
- Voice of America
VIVA – Setelah militer Amerika Serikat (AS), Presiden Donald Trump memecat sejumlah staf Badan Intelijen Pusat (CIA). Tak hanya itu, Presiden ke-47 AS itu juga akan memangkas anggaran unit intelijen terkuat di dunia tersebut.
Dilansir VIVA Militer dari The New York Times, langkah yang diambil Trump adalah upaya yang lebih besar untuk merampingkan lembaga pemerintah Amerika Serikat.
Gelombang pemecatan pertama diklaim menargetkan sejumlah perwira yang baru direkrut CIA dalam dua tahun terakhir. Tak sedikit juga staf yang masih dalam masa kontrak percobaan.
Khusus untuk para staf yang masih dalam masa percobaan, mereka dipanggil ke lokasi yang jauh dari markas besar CIA di Langley, Virginia, dan diminta untuk menyerahkan kredensia. Padahal, mereka tak mendapat pemberitahuan sebelumnya.
VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
- AFP/Mandel Ngan
Seorang sumber yang identitasnya dirahasiakan, menyebut jika pemecatan besar-besaran menimbulkan kecemasan di kalangan staf CIA yang tersisa. Banyak yang menghindar dari panggilan pihak keamanan, karena takut jadi sasaran pemecatan selanjutnya.
Sumber ini juga mengatakan bahwa banyak perwira CIA yang baru direkrut telah diberhentikan, namun tidak menyebutkan jumlahnya secara rinci.
Pada periode kedua pemerintahannya, Trump berambisi untuk memangkas jajaran lembaga sebagai bagian dari upaya meminimalisasi pengeluaran dana, birokrasi dan korupsi.Â
Hal ini merupakan sebuah kampanye yang dipelopori oleh Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), yang berada di bawah kendali miliarder Amerika Serikat, Elon Musk.
VIVA Militer: Agen CIA di Timur Tengah
- Facebook/Modern Elite Force
"Selama pertemuan kabinet pertama masa jabatan keduanya, Trump berjanji untuk memangkas ukuran pemerintahan, dengan alasan bahwa lembaga federal telah menjadi "gemuk dan ceroboh," ujar sumber tersebut dikutip VIVA Militer dari Russia Today.
Pada 11 Februari 2025 lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif tentang optimalisasi tenaga kerja. Langkah ini diambil untuk mengamanatkan pengurangan skala besar di seluruh lembaga pemerintah, dan membatasi perekrutan untuk posisi penting.
Sebelum CIA, militer Amerika Serikat lebih dulu menjadi organisasi yang para pejabatnya dicopot. Bahkan, Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Charles Q. Brown, lebih dulu dilengserkan Trump.