Donald Trump Siap Bangun Hubungan Lagi dengan Kim Jong-un
- AFP/Saul Loeb
VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS), Donaldt Trump, menyatakan akan kembali keinginannya untuk kembali membangun hubungan dengan Korea Utara (Korut). Niat orang nomor satu Negeri Paman Sam tak lepas dari apa yang dulu pernah ia lakukan.
Seperti yang diketahui, Korea Utara baru saja kembali melakukan uji coba rudal balistik berkemampuan nuklir dua kali kurang dari sebulan terakhir.
Militer Korea Utara melakukan uji coba nuklir pertama pada 26 Februari 2025. Dengan sandi "Serangan Balik", dari kota Nampho yang berjarak 130 kilometer (80 mil) dari perbatasan Korea Selatan (Korsel).
Kemudian pada 10 Maret 2025 lalu, Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) kembali melakukan uji coba rudal balistik sebagai respons digelarnya latihan militer gabungan antara AS dan Korsel.
VIVA Militer: Latihan gabungan militer Amerika Serikat dan Korea Selatan
- Voice of America (VOA)
Bahkan, Korut menembakkan rentetan rudal balistik ke Laut Kuning hanya beberapa jam setelah latihan gabungan bertajuk Freedom Shield 2025 dimulai.
Meski demikian, Trump rupanya punya pandangan lain kepada rezim Kim Jong-un. Menurutnya, ia punya hubungan yang sangat baik dengan Kim, yang pernah terjalin pada 2018 lalu.
Saat itu, Trump baru saja menduduku kursi Presiden Amerika Serikat pertama kalinya. Keduanya bertemu dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Singapura, 12 Juni 2018.
Menerima pertannyaan terkait membuka hubungan kembali dengan Pyongyang, Trump menyatakan jika Kim adalah sosok dengan kekuatan nuklir yang besar. Di sisi lain, AS punya tujuan denuklirisasi Korut secara menyeluruh.
VIVA Militer: Rudal balistik militer Korea Utara (Korut)
- The Defense Post
"Baiklah, saya akan melakukannya. Saya memiliki hubungan yang baik dengan Kim Jong-un (dari) Korea Utara. Jika saya tidak terpilih, jika Hillary terpilih, Anda akan mengalami perang nuklir dengan Korea Utara," ujar Trump dikutip VIVA Militer dari The Korea Herald.
Pernyataan tersebut disampaikan Trump tepat di samping Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Mark Rutte, di Gedung Putih, Washington DC.