Putin: Tentara Ukraina Harus Diperlakukan Seperti Teroris!

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF)
Sumber :
  • Russian Ministry of Defense

VIVA – Kedatangan Vladimir Putin ke garis depan Oblast (Provinsi) Kursk, tak hanya sekedar meninjau pasukan militer Rusia. Tetapi juga, menegaskan sikapnya terhadap seluruh tentara Ukraina yang menjadi tahanan perang (PoW).

Laksma TNI Tunggul Ditunjuk Jadi Kadispenal Baru, I Made Wira Hady Arsanta Kini Menjabat Kadisjarahal

Putin tiba di Kursk bersama Kepala Staf Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF), Jenderal Valery Gerasimov. 

Kedatangan orang nomor satu Negeri Beruang Merah sesaat setelah pasukannya merebut kembali kota Sudzha, dari cengkraman milirer Ukraina.

Yudha Airlangga, Jenderal Kopassus Pencetak 2 Rekor MURI Dipercaya Pegang Tongkat Komando Koopssus TNI

VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, Gerasimov mengungkap jika mental pasukan Ukraina di Kursk sudah hancur dan memilih untuk menyerah. 

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin

Photo :
  • X/@rusembnz
Diganti dari Jabatan Gubernur Para Calon Intel Negara, Jenderal Berdarah Kopassus Ini Ternyata Mau Tinggalkan TNI

Gerasimov menyebut, sekitar 430 orang tentara Ukraina berhasil ditangkap. Jumlah tersebut merupakan akumulasi sejak militer Ukraina menyerang dan menduduki Kursk sejak Agustus 2024 lalu.

Dengan tegas Putin menyatakan, seluruh tentara Ukraina yang ditawan harus diperlakukan seperti teroris. Dengan alasan, hal tersebut sesuai dengan hukum federal Rusia.

"(Pasukan Ukraina yang ditangkap) harus diperlakukan sebagai teroris, sesuai dengan hukum Federasi Rusia," ujar Putin dilansir VIVA Militer dari Daily Mail.

Pernyataan Putin muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengancam akan memberikan konsekuensi berat jika menolak usulan perdamaian Rusia-Ukraina.

VIVA Militer: Tentara Ukraina jadi tahanan perang militer Rusia

Photo :
  • X/@apocalypseos

Seperti yang diketahui, AS jadi pihak yang paling sibuk untuk menghentikan Perang Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari tiga tahun. 

VIVA Militer melaporkan, setelah negosiasi dengan AS Ukraina sepakat melakukan gencatan senjata selama 30 hari.

Serangan konsisten yang dilancarkan militer Rusia terhadap posisi tentara Ukraina akhirnya embuahkan hasil. Selain Sudzha, pasukan Putin juga menguasai kembali 2/3 wilayah Kursk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya