Pembelot Ungkap Keuntungan Tentara Korut Gadai Nyawa di Perang Rusia
- AFP/Ed Jones
VIVA – Seorang pembelot Korea Utara (Korut) mengungkap keuntungan bagi pasukan Kim Jong-un, yang dikirim perang ke Rusia. Sederet hak istimewa akan jadi ganjaran untuk mereka yang selamat dan pulang ke Pyongyang.
Adalah Haneul Jeong, mantan anggota satuan elite militer Korea Utara, XI Corps atau yang dijuluki Storm Corps, yang sudah 10 tahun melarikan diri dari negaranya.Â
Jeong menyebut bahwa anggota pasukan khusus yang mahsyur di negaranya, akan menerima sejumlah imbalan. Ia juga mengisahkan sang ayah adalah anggota awal satuan, sementara sang sepupu juga masih aktif dalam unit tersebut.
"Beberapa teman saya bertugas di sana, dan mereka mungkin juga dikirim ke Ukraina, saya tidak yakin," ucap Jeong dikutip VIVA Militer dari iRozhlas.cz.
VIVA Militer: Haneul Jeong, pembelot mantan anggota pasukan elite Korea Utara
- Euromaidan Press
"Ayah saya adalah anggota unit yang merupakan pendahulu Storm (Corps), dan sepupu saya menyelesaikan pelatihan militernya di Storm (Corps). Di Korea Utara, resimen itu sangat terkenal," kata Jeong.
Menurut Jeong, beberapa keuntungan bagi tentara Korut yang ikut bertempur bersama militer Rusia adalah bisa bergabung dengan Partai Pekerja Korea Utara yang berhaluan komunis.
Selain itu, mereka juga akan mendapatkan status sebagai veteran perang yang juga akan menerina sejumlah penhargaan dan imbalan. Lalu, para tentara Korut tersebut bisa masuk universitas dengan mudah.
"Mereka bisa menjadi anggota partai komunis, mereka bisa menjadi veteran perang, atau jika mereka benar-benar beruntung, mereka akan diterima di universitas," ujar Jeong melanjutkan.
VIVA Militer: Pasukan khusus Korea Utara, Storm Corps
- Military Watch Magazine
"(Tetapi), keuntungan ini tidak berlaku bagi semua tentara yang dikirim ke Ukraina," katanya dilansir VIVA Militer dari Euromaidan Press.
Seperti yang diketahui, pada akhir 2024 lalu 12.000 tentara Korut dikerahkan untuk mendukung unit militer Rusia dalam perang melawan pasukan Ukraina.
VIVA Militer melaporkan dalam berita Kamis 27 Maret 2025, Kim Jong-un diklaim kembali mengerahkan 3.000 personel tambahan. Pengiriman disebut telah berlangsung pada Januari 2025 lalu.