Fakta Terbongkar, Tentara Singapura Lebih Sejahtera dari Prajurit TNI

VIVA Militer: Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Sumber :
  • Youtube

VIVA – Masih banyaknya alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang sudah berusia tua, bukan satu-satunya masalah yang harus diselesaikan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI). Akan tetapi, kesejahteraan para prajurit TNI juga tetap harus jadi prioritas.

Seperti yang diketahui, Kemenhan tengah menjadi sorotan. Kementerian yang berada di bawah komando Letjen TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo merencanakan pengajuan anggaran belanja alutsista dengan jumlah fantastis, sebesar Rp1,7 kuadriliun.

VIVA Militer melaporkan dalam berita Selasa 7 Juni 2021, Prabowo punya ambisi untuk melakukan modernisasi alutsista demi pertahanan dan keamanan negara.

Namun demikian, bukan cuma alutsista saja yang sebenarnya perlu ditingkatkan kualitasnya. Namun juga, kesejahteraan para prajurit TNI yang ternyata masih perlu didongkrak. 

VIVA Militer: Anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat

Photo :
  • kopassus.mil.id

Dalam sebuah diskusi pada 5 April 2019, mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat dan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen TNI (Purn.) Johannes Suryo Prabowo, membongkar data terkait dana yang dikeluarkan negara khusus untuk para prajurit TNI Angkatan Darat.

Saat itu, Suryo Prabowo membandingkan prajurit TNI dengan personel Angkatan Darat Singapura dalam hal kesejahteraan. Lulusan terbaik Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) 1976 ini membeberkan data yang membuktikan, pemerintah Singapura lebih banyak mengeluarkan dana untuk satu kepala prajurit.

"Jadi kalau jumlah anggaran dibagi per kepala, satu orang untuk Angkatan Darat itu cuma Rp227 juta setahun. Itu buat gaji, latihan dan sebagainya. Kalau Singapura, Rp2,45 untuk satu prajurit setahun," ujar Suryo Prabowo.

Prajurit Terbaik Meninggal, Jenderal Marinir TNI Ini Hantar Jenazah Hingga ke Liang Kubur

Sebagai gambaran, Suryo Prabowo juga mengambil contoh kasus operasi TNI dalam penumpasan gerakan teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM).

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Darat Singapura (SAF)

Photo :
  • TODAYonline
Hamili 2 Wanita, Dua Prajurit TNI Batalyon Elite Diseret ke Markas Polisi Militer

Ditegaskan olehnya, para prajurit TNI yang ditugaskan terjun ke rimba Papua lebih banyak yang mengandalkan kemampuan tempur secara individu. 

Itu berarti, para prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas, kurang mendapat sokongan dari alat-alat yang bisa mendukung kinerjanya di lapangan. Oleh sebab itu, dalam pandangannya prajurit TNI Angkatan Darat masih memiliki kelemahan yang cukup signifikan.

Setahun Disarang OPM, 1350 Prajurit TNI Pasukan Elite Kostrad dan Marinir Pulang dari Papua

"Sebagai ilustrasi, bukan melecehkan. Kita mengejar OPM empat bulan saja enggak dapat," kata Suryo melanjutkan.

"Kan kita pakai ilmu yang ada di badan kita, tidak punya alat tambahan untuk meningkatkan kapasitas prajurit. Ini menunjukkan bahwa memang saya setuju Angkatan Darat kita lemah," ucapnya.

Pemberlakuan One Way Nasional di Arus Mudik 2025

Terpopuler: Kecelakaan Tragis Hyundai Ioniq di Tol JORR Jakbar, One Way Nasional Resmi Dihentikan

Simak 5 artikel terpopuler di laman News VIVA sepanjang Minggu, 30 Maret 2025 dalam Round Up berikut ini: 

img_title
VIVA.co.id
31 Maret 2025